Hati-hati 6 Hal yang Membuat Hati Rusak, Salah Satunya Ketika Beramal Tidak Didasari Keikhlasan

21 Juni 2020, 05:59 WIB
ILUSTRASI Seseorang Berdoa di Sebuah Masjid /PIXABAY/.*/PIXABAY

MANTRA SUKABUMI - Hati adalah bagian terpenting dalam organ diri manusia.

Saking pentingnya hati, sampai-sampai dapat mempengaruhi amalan seseorang. Baik buruknya amal seseorang tergantung hatinya.

Dikutip oleh mantrasukabumi.com dari laman Instagram NU Online Sabtu 20 Juni 2020, menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Munabbihat 'ala Isti'dadi li Yaumil Miad memaparkan penjelasan Imam Hasan Al-Bashri bahwa setidaknya ada enam hal yang membuat hati manusia menjadi rusak :

Baca Juga: Rezeki Anda Seret, Lakukan Satu Hal Ini Pasti Langsung Berlimpah

Pertama : Berbuat dosa dengan berharap kelak ia bisa bertobat. Ia sadar bahwa apa yang dilakukan adalah kedurhakaan, tetapi berangan-angan ia bisa menghapus kesalahan-kesalahan kini dikemudian hari. Ini merupakan sebuah kesombongan karena terlalu terpercaya diri bahwa Allah akan memberikannya kesempatan bertobat lalu melimpahinya Rahmat.

Kedua : Berilmu akan tetapi tidak mau mengamalkannya. Pengertian "tidak mengamalkan ilmu" bisa dua :

Mendiamkannya hanya sebagai koleksi pengetahuan dalam kepala, atau si pemilik ilmu berbuat yang bertentangan dengan ilmu  yang dimiliki. Kondisi ini bisa menyebabkan rusaknya hati.

Baca Juga: Humor Gus Dur 'Tiga Polisi Jujur' Berujung Penangkapan Polisi

Ketiga : Ketika seseorang beramal, ia tidak ikhlas.

Keempat : Memakan rezeki Allah tidak mau bersyukur. Karunia dan syukur merupakan pasangan yang tidak bisa dipisahkan. Jika tidak ada kehidupan manusia di dunia ini yang luput dari karunia Allah, maka bersyukur adalah pilihan sikap yang wajib. Orang yang tidak mau bersyukur adalah orang yang tidak memahami hakikat rezeki.

Baca Juga: Tanggapi Isu Kiamat 21 Juni 2020, Astronom Arab Berpesan Masyarakat Lebih 'Hati-hati'

Kelima : Tidak Ridha dengan karunia Allah. Pada level ini, orang bukan hanya tidak mau mengucapkan rasa syukur, tapi juga kerap mengeluh, merasa kurang, bahkan dalam bentuknya yang ekstrem melakukan protes kepada Allah.

Baca Juga: HRS Center Anggap Sebarkan Faham Komunis, Partai Pengusung RUU HIP Minta Dibubarkan

Keenam : Mengubur orang mati namun tidak mengambil pelajaran darinya. Peristiwa kematian adalah nasehat yang lebih gamblang daripada pidato-pidato dalam panggung ceramah. Ketika ada orang meninggal, kita disajikan fakta yang jelas bahwa kehidupan dunia ini fana.

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler