Pahala Dibalik Puasa 9 Dzulhijjah Menurut Ustadz Adi Hidayat

25 Juli 2020, 13:12 WIB
Tangkapan layar Ust. Adi Hidayatullah di Channel You Tube @ceramah singkat /

MANTRA SUKABUMI - Puasa di bulan Dzulhijjah memiliki faedah yang luar biasa, Ustadz Adi hidayat Lc. MA pernah menjelaskan hal tersebut sebagai tanggapan dari pertanyaan salah satu jama’ah beliau, di Channel YouTube @ceramah pendek.

Pertanyaan dari jama’ah tersebut yaitu:

“Mau tanya pak ustadz, e..h tadi pak ustadz sebutkan bahwa dosa yang di ampuni apa bila kita berpuasa pada tangal 9 dzulhijjah e..h satu tahun kebelakang diampuni insya Allah. Nah yang saya tanyakan apakah itu dosa kecil saja atau termasuk dosa besar juga diampuni gitu..?”

Lalu kemudian Ustadz Adi hidayat Lc. MA menjawab pertanyaan tersebut. Ini jawaban Ustadz Adi hidayat Lc. MA

Baca Juga: Lagu Berjudul 'Rindu Berbisik' Karya Penyanyi Lobow Akhirnya Rilis

“Bapak ibu sekalian ini bagus pertanyaannya ya.. kalau di ampuni setahun yang lalu apakah itu yang dimaksudkan dosa kecil saja, atau dosa besar saja, atau dosa besar mencakup keduanya besar dan kecil”.

Dalam kaidah ushul fikih ketika di sebutkan sesuatu yang umum yang khususnya tidak dirinci maka itu hukumnya umum. Tapi, kalau sudah dikhususkan pada satu kalimat di takhsis namanya maka hukumnya berlaku khusus”.

“Yuk.. kita bandingkan hadits muslim nomor hadits 223 ya.. kita bacakan hadits nya “qala Rusulullah saw”: Rasulullah saw satu kali pernah bersabda ash-sholawatu ila sholawat wal jum’atu ilal jum’at wa ramadhan ila ramadhan perhatikan.. kaffaratun limaa bainahuma maa lam takunil kabair:

Baca Juga: Terungkap, Pisau Yang Ditemukan Bersama Jasad Yodi Ternyata Dibeli Sendiri Oleh Korban

Shalat satu dengan shalat yang lainnya misalnya shubuh ke zhuhur ya.. al jum’atu ila al jum’at: jumat ke jumat, jadi ada yang harian ada yang pekanan wa ramadhan ila ramadhan ramadhan: satu ke ramadhan yang lainya kaffaratun limaa bainahuma: bisa menggugurkan dosa diantara keduanya.

Ya.. jadi anda gak istighfar pun missal itu dosa sudah gugur, maalam takunil kabair selama bukan dosa besar jadi yang kecil aja.

Lupa misalnya kan, melihat yang salah.. jadi begitu anda shalat disitu terampuni, makanya ketika anda shalat andakan membaca doa ampunan dosa tuh. Shalat misalnya, iftitah nya baca apa? Allahumma ba’id.. al bukhari nomor hadits 711 dari Abu Huraurah, maka ketika rasulullah saw shalat kata Abu Hurairah:

Baca Juga: Microsoft Akan Segera Luncurkan 'Ponsel Lipat Surface Duo' Terbaru, Tunggu Kedatangannya

“sakata hunainatan” maka diam sejenak, maka Nabi membaca a Allahumma ba’id baini khathaayaaya yang lain baca apa? wajjahtu atau ini wajjahtu? Yang inni wajjahtu angkat tangan! Yang wajahtu? Yang gak punya wajah? He.. he.. tidak ada..”

“Ayo.. kita lihat, itu dua hadits yang berbeda. Kalau wajjahtu itu ada di hadits muslim nomor hadits 1848 dari Ali bin Abi Thalib, kalau inni wajjahtu itu haditsnya di Abu Daud nomor hadist 2797 dan Ibnu Majah nomor hadits 3221 dari Jabir Bin Abdullah nanti yang terakhir saya bahas di akhir.

Yang wajjahtu itu betul kata Ali bin Abi Thalib: “shalaitu khalfa Rasulillah saw fastaftaha”:

“Saya pernah shalat dibelakang Rasulullah saw maka beliau membaca do’a iftitah nya wajjahtu tidak pakai inni langsung”.

Baca Juga: Polisi Akhirnya Simpulkan Editor Metro TV Tewas Bunuh Diri

Kalau anda awali dengan Allahu akbar kabiira itu dua hadits di satukan yang Allahu akbar kabiira itu ada di Abu Daud nomor hadits 649 dua hadits di satukan ya.. Nah saya teruskan dulu ke sini kenapa..?

kapan nabi membaca Allahumma ba’id, kapan membaca wajjahtu? Ternyata wajjahtu itu umumnya dibaca dalam shalat malam sedangkan Allahumma ba’id dibaca dalam shalat siang.

Dalam fikih shalat siang itu antara shubuh dengan isya nya. “

“Kenapa anda membaca Allahumma ba’id? perhatikan nanti shalat misalnya dhuhur saya mau shalat saya bacakan “Allahumma ba’id baini khathaayaaya kama ba’adta bainal masyriki wal maghrib”.

Baca Juga: Selain Amerika, Australia Juga Kecam Klaim Beijing Terkait Laut China Selatan

Pertanyaan pertama saya banyak mana beraktifitas antara siang dengan malam?

Siang.., orang yang banyak beraktifitas itu besar kemungkinan banyak salahnya khilafnya kelirunya dibandingkan dengan yang diam, orang yang banyak memandang dibandingakan dengan yang terpejam akan kemungkinan berpotensi banyak salah pandangannya, orang yang banyak bicara dibandingkan dengan yang diam otomatis akan lebih banyak besar kemungkinan keliru dibandingakan yang diam, tapi jangan khawatir sayapun ceramah tidak akan lama-lama.. takut banyak dosa.. gitukan.. ah.. cuman ketika anda shalat anda bacakan Allahumma ba’id baini khathaayaayaa (Salah) dalam bahasa arab disebut khatha, banyaknya disebut dengan ahktha’un, jamaknya Khathaya.. (saya) ya..”

“Ya.. Allah.. mohon.. kalau saya dalam salat ini membawa kesalahan-kesalahan yang bisa menjadi dosa ya.. Allah.. yang saya perbuat sebelum saya shalat, mohon jauhkan antara saya dengan kesalahan saya seperti Engkau.. jauhkan antara timur.. dengan barat.. kamaa ba’adta bainal masyriki wal maghrib.

Timur dengan barat itu gak pernah bertemu, maksudnya jangan pertemukan dengan saya sampai di akhirat nanti saya gak mau lihat.

Dengan kalimat anda seperti ini saja.. itu.. sudah menggugurkan dosa-dosa kecil yang terjadi. Karena itu ketika sahabat pernah melakukan itu.. inikan.. ada seorang sahabat datang pada nabi mengatakan ya Rasulullah tolong hukum saya, sebelum shalat duhur. Nabi belum respon kerana mau shalat begitu salat turunlah quran surat ke11 ayat 114 posisi paling kiri sebelah atas “Wa aqimish shalaata tharafayinnahaari wa zulafamminallaili innal hasanaati yubhidznassayyiaat”:

Baca Juga: Polisi Umumkan Urine Editor Metro TV Mengandung Amfetamin

Tunaikan shalat diantara dua ujung waktu shubuh sampai isya nya.. sungguh kebaikan-kebaikan yang dikerjakan dari pahala ibadah itu.. bisa menggugurkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.”

“Nah.. itu karena dihaditsnya di khususkan untuk dosa-dosa kecil maka otomatis yang kecil hilang. Tetapi untuk pusa ‘Arafah redaksinya tidak begitu.. yukaffiru sanatal mafiah wal baqiah: menggugurkan dosa setahun berlalu tidak disebutkan kecil atau besar, artinya jangankan yang kecil dosa besarpun berpeluang untuk di ampuni.”

"Tapi tidak semua yang puasa ‘Arafah bisa mendapatkannya kecuali menjalani sesuai dengan sunnahnya, bagaimana sunnah petunjuk puasa ‘Arafah?

Nah nama ‘Arafah ini sebetulnya bukan ingin mengimformasikan waktu, tapi.. cara..! Berpuaslah anda di hari itu seperti orang yang wukuf di ‘Arafah! Orang wukuf tadi apa pertamakali aktifitasnya?

Tobat… maka saat anda puasa ‘Arafah isi dengan tobat kenali apa kekurangan diri anda jadi kalau anda bertobat dengan benar, diistighfari itu semua.. mengingat dosa.. itu yang dimaksudkan dosanya gugur minimal setahun yang lalu. Jelas yah..”**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler