Doa dan Anak Panah Sa'ad Bin Abi Waqash Sangat Ampuh, Dikenal Pejuang yang Gagah Berani

28 Juli 2020, 06:05 WIB
Ilustrasi doa.* /- Foto: Pixabay/Konevi

MANTRA SUKABUMI - Sa'ad bin Abi Waqash merupakan seorang sahabat Nabi yang dijamin masuk surga.

Dia memeluk Islam ketika berumur 17 tahun dan salah satu sahabat yang pertama masuk Islam, yakni dalam era Makkah atau sebelum Hijrah.

Silsilahnya secara tidak langsung bersambung dengan Rasulullah SAW. Aminah binti Wahhab, yakni ibunda Nabi Muhammad SAW, berasal dari suku yang sama dengan Sa'ad, yaitu Bani Zuhrah.

Baca Juga: Tepat untuk Buy Back, Harga Emas Antam Melonjak Tinggi, Ini Update Terbaru

Sa'ad adalah seorang pejihad paling berani. Ia mempunyai dua kekuatan yang sangat ampuh panah dan doanya.

Jika ia memanah, pasti tepat sasaran. Jika ia berdoa, akan dikabulkan-Nya.
Hal ini tak lepas dari doa Rasulullah untuk Sa'ad.

Suatu hari Rasulullah SAW menyaksikan sesuatu dari Sa'ad yang menyenangkan hati beliau. Maka Rasulullah SAW pun bermunajat, "Ya Allah, tepatkanlah bidikan panahnya (Sa'ad bin Abi Waqash) dan kabulkanlah doanya..!"

Baca Juga: Mengerikan Selama 2020, 1.282 Warga Sipil Tewas Mengenaskan, Afghanistan Konflik Paling Mematikan

Sa'ad menjadi masyhur lantaran doanya disebut makbul.

Kelak ketika fitnah terjadi pada zaman kekhilafahan Ali bin Abi Thalib, Sa'ad mendengar seorang laki-laki memaki Ali, Thalhah, dan Zubair, tanpa henti, Sa'ad pun berkata, "Kalau begitu, akan saya doakan kamu kepada Allah." Laki-laki tadi lantas berkata, "Rupanya kamu hendak menakutiku, seolah-olah kamu seorang Nabi."

Maka, Sa'ad pun pergi wudhu dan melakukan shalat dua raka’at kemudian berdoa "Ya Allah, kiranya menurut ilmu-Mu, laki-laki ini telah memaki segolongan orang yang telah memeroleh kebaikan-Mu dan tindakan mereka mengundang amarah murka-Mu. Maka mohonlah dijadikan hal ini sebagai pertanda dan pelajaran”.

Tiba-tiba dari salah satu pekarangan rumah muncul seekor unta liar dan menabrak laki-laki tadi sehingga meninggal.

Baca Juga: Arab Saudi Tangkap Orang yang Langgar Masuk Wilayah Masjidil Haram

Sa'ad adalah teladan istiqamah dalam iman dan hidayah. Betapa hidayah itu harus dipertahankan dengan susah payah.

Terkisah ibunda Sa'ad yang melakukan mogok makan berhari-hari demi menentang keislaman Sa’ad. Kondisi ibu Sa'ad semakin parah.

Dalam ujian keimanan yang berat seperti ini, keimanan sang sahabat kokoh menghujam dan berkatalah Sa’ad "Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda, seandainya bunda memiliki seratus nyawa, lalu ia keluar satu per satu, maka tidak lah anakmu ini akan meninggalkan agama ini (Islam) walau ditebus dengan apa pun."

Akhirnya, hati ibunda Sa’ad luluh. Tak lama berselang, turunlah ayat Alquran surah Luqman ayat ke-15. Artinya, "Dan seandainya kedua orang tua memaksamu untuk mempersekutukan Aku (Allah), padahal itu tidak sesuai dengan pendapatmu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya."

Baca Juga: Malaysia Tak Larang Warganya Mudik Idul Adha, Pemerintah: Syaratnya Harus Patuhi SOP

Di antara cerita kepahlawanan Sa'ad yang lainnya adalah ketika pasukan Muslimin yang sedang dipimpinnya teradang Sungai Tigris. Kala itu, umat Islam akan membebaskan Irak.

Padahal, wilayah itu belum banyak dikenal oleh kaum Muslimin umumnya yang berasal dari Jazirah Arab. Alih-alih mundur, Sa'ad memerintahkan pasukannya untuk terus menyeberangi sungai demi menyukseskan jihad ini. Berkatalah ia kepada pasukan, "Bacalah Hasbunallahu wa ni'mal wakiil." kemudian dikerahkan kudanya menerjuni sungai yang diikuti orang-orang setelahnya.

Maka, berduyun-duyun pasukan Muslim menyeberangi sungai. Ketika ada salah seorang prajurit yang menjatuhkan air minumnya, dilandasi semangat fastabiqul khairat, pasukan Muslimin berebut mencarikan tempat air itu.

Demi melihat pemandangan ini dan betapa tinggi semangat perjuangan kaum Muslimin, para musuh gentar dan ketakutan. Wallahu a'lam.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler