MANTRA SUKABUMI - Kesungguhan mendapat rezeki Allah itu, menjadi suatu keharusan bahkan menjadi wajib apabila rezeki itu akan berguna bagi ibadah seorang hamba.
Allah telah menyediakan rezeki setiap makhluk, sebagaimana Allah berfiman “Tiada seekor binatang melata pun di muka bumi ini, melainkan telah dijamin oleh Allah rezekinya” (QS.Hud: 6)
Orang mukmin ketika mencari rezeki dengan sungguh-sungguh, selalu memperhatikan cara mu’amalah, sikap hati-hati, serta mampu membedakan antara harta yang halal dan yang haram.
Baca Juga: Menyimpan Kisah Seram, 5 Lagi Indonesia Ini Bikin Merinding Bulu Kuduk
Baca Juga: Dahsyatnya Keteguhan Iman Sa’ad bin Abi Waqash Meski Ibu Sebagai Taruhannya
Jaminan yang telah diberikan oleh Allah dalam hal rezeki, sebagaimana firmanNya dalam Al Quran “Perintahlah keluargamu mendirikan shalat, dan berlaku tabahlah menghadapi hidup. Tak perlu kamu bertanya soal rezeki” (QS.Al Isra’: 13)
Karena Allah telah menjamin rezeki hambaNya, maka kesungguhan hamba untuk berikhtiar dan memohon dari Allah sangat di tuntut.
Kedudukan seorang hamba dalam kaitannya dengan rezeki yang diterimanya dari Allah, sangat erat dengan anugerah yang harus dijaganya.
Baca Juga: Harga Cengkeh Melilit, Petani Cengkeh Menjerit
Baca Juga: Dua Perbedaan Dalil Adanya Allah SWT yang Harus Diketahui
Rezeki banyak kaitannya dengan persiapan manusia untuk berjumpa dengan Allah. Rezeki selain menjadi bekal hidup di dunia, termasuk pula untuk bekal hidup di akhirat. Allah SWT berfirman “Berbekalah kamu, karena sebaik-baik bekal adalah taqwa” (QS.Al Baqarah: 197)
Ketaqwaan dalam harta, tidak lain adalah memberikan harta itu kepada hamba Allah yang berhak menerimanya. Dikutip mantrasukabumi.com dari kitab Al Hikam, Syekh Ahmad bin Muhammad Ataillah. Wallahu a’lam.**