Hati Hati Jangan Lewatkan Waktu Shalat dan Mendirikan Shalat di Luar Waktu yang Sudah Ditetapkan

29 September 2020, 07:24 WIB
Ilustrasi Sholat /CiydemImages/Getty Images

MANTRA SUKABUMI - Sholat merupakan kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat dan merupakan salah satu rukun islam. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda :

“Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.” (HR Muslim no. 16).

Dalam pengerjaan sholat, sebagai umat muslim kita harus memperhatikan waktu pengerjaan sholatnya. Salah satu bukti dia memperhatikan sholat adalah menunaikan sholat tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Allah Ta’ala mengatakan,

Baca Juga: Coba Baca Sholawat Jibril Setelah Selesai Sholat, Salah Satunya Dapat Mendatangkan Rezeki

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً

“Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’ [4]: 103)

Dari sahabat Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

صَلِّ الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا

“Shalatlah sesuai dengan waktunya.” (HR. Muslim no. 648)

Masuknya waktu sholat merupakan syarat wajib dan sekaligus syarat sah ibadah sholat. Tidak ada kewajiban sholat wajib tertentu, kecuali setelah masuk waktu. Dan juga, sholat tidaklah sah kecuali jika dikerjakan sesuai dengan waktunya.

Waktu-waktu sholat adalah waktu yang agung, waktu yang penuh keberkahan, yang diisyaratkan di berbagai ayat dalam Al-Qur’an. Waktu-waktu sholat juga telah dijelaskan secara gamblang dan mencukupi dalam sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik melalui ucapan ataupun perbuatan beliau (sunnah qauliyyah dan sunnah fi’liyyah).

Baca Juga: Bagi Umat Muslim Sangat Dianjurkan Untuk Membaca Sholawat Munjiyat, Berikut Bacaan dan Artinya

Allah Ta’ala berfirman,

أَقِمِ الصَّلاَةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوداً

“Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam, dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra’ [17]: 78)

 

Jangan sia-siakan waktu sholat!

Salah satu bentuk menyia-nyiakan sholat adalah melewatkan waktu sholat dan mendirikan sholat di luar waktu yang sudah ditetapkan. Allah Ta’ala berfirman,

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيّاً

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam [19]: 59)

Baca Juga: Allah Tak Kabulkan Orang yang Sudah Meninggal Dunia Minta Dikembalikan ke Dunia, Ini Alasannya

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah membaca ayat ini kemudian mengatakan,

 

“Menyia-nyiakan sholat di sini bukanlah dengan meninggalkan sholat (tidak mendirikan sholat). Akan tetapi, mereka menyia-nyiakan waktu shalat (yaitu, mendirikan shalat di luar waktunya).” (Tafsir Ath-Thabari, 18: 216)

Allah Ta’ala berfirman,

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Maa’uun [107]: 4-5)

Oleh karena itu, menyia-nyiakan waktu sholat adalah perkara yang sangat berbahaya, yang menunjukkan bahwa orang tersebut meremehkan dan tidak memiliki perhatian terhadap agamanya. Terdapat banyak sekali hadits yang memperingatkan perbuatan semacam ini. Namun dalam kesempatan ini, cukuplah kami sebutkan ancaman bagi orang yang menunda-nunda sholat ashar sampai dia dirikan menjelang waktunya hampir habis.

Baca Juga: Doa Setelah Sholat Dhuha , Arab dan Latin Lengkap Dengan Artinya

Disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya,

تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ، قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا، لَا يَذْكُرُ اللهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا

“Itulah sholatnya orang munafik, (yaitu) duduk mengamati matahari. Hingga ketika matahari berada di antara dua tanduk setan (yaitu ketika hampir tenggelam, pent.), dia pun berdiri (untuk mengerjakan shalat ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allah, kecuali hanya sedikit saja.” (HR. Muslim no. 622).**

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler