Setiap Perbuatan Zalim yang Akan Dibalas Oleh Allah SWT

14 Oktober 2020, 08:55 WIB
Ter dzolimi /Pexels


MANTRA SUKABUMI – Aniaya atau zalim adalah tidak adil (tidak menepatkan sesuatu dengan semestinya atau sesuai dengan ketentuan Allah).

Pengertian tersebut dapat di jelaskan bahwa aniaya merupakan akhlak tercela yang bersifat mengamcan harta dan jiwa.

Perbuatan itu zalim itu sama halnya dengan dosa mencuri, bahkan lebih besar, karena di dalam terdapat unsur kekerasan, jika sampai membunuh korbannya maka jelas perbuatan itu termasuk dosa besar.

Baca Juga: Mulai Februari 2021, Tidak Ada Lagi BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri, Nasabah Banyak Layanan

Baca Juga: Begini Nasib Karyawan dan Nasabah Jika Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah Merger ke BRI Syariah

Kezaliman ada 3 macam,

1. Kezaliman kepada Allah.

Ini merupakan kezaliman terbesar berkaitan hak dengan sang pencipta, contoh dari kezaliman ini adalah berbuat syirik, tidak akan diampuni kecuali pelakunya bertaubat.

2. Kezaliman kepada diri sendiri.

Yakni segala perbutan maksiat kepada Allah, contoh dari kezaliman ini seperti berzina, minum khamr, meninggalkan shalat, dsb.

Agar diampuni dari dosa-dosa tersebut, pelakunya haruslah bertaubat, adapun di akhirat, selama ia tidak melakukan kedzaliman yang pertama (syirik) maka kita kembalikan urusannya kepada Allah.

3. Kezaliman kepada orang lain.

Kezaliman ini berkaitan dengan hak sesama manusia, baik itu darahnya, hartanya, ataupun kehormatannya, ada dua persyaratan agar diampuni dari kezhaliman ini, yaitu:

Pertama, seseorang harus memohon ampun kepada Allah, Kedua, meminta maaf kepada orang yang telah dizalimi, bila berkaitan dengan harta bendanya, maka wajib diganti, jika seseorang mati sebelum menunaikan hak saudaranya, maka Allah akan mengadili dengan seadil-adilnya.

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Sholat Rebo Wekasan 2020, Lakukan Amalan Ini Agar Terhindar dari Mara Bahaya

Apabila ia memiliki pahala, maka pahalanya akan dibayarkan kepada orang yang dizalimi, apabila telah habis pahalanya sedangkan masih ada orang yang meminta haknya (dizalimi) maka dosa orang yang didzalimi akan ditimpakan kepadanya.

Rasulullah ﷺ bersabda tentang kezhaliman ini,
“Apakah kalian tahu siapa muflis (orang bangkrut) itu?”
Para sahabat menjawab, ”Orang bangkrut itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”

Tetapi Nabi SAW berkata, “Muflis (orang bangkrut) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain (tanpa hak).

Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim).**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler