3 Tradisi Unik yang Dirayakan Beberapa Daerah di Indoneisa Saat Hari Lahirnya Nabi Muhammad SAW

28 Oktober 2020, 12:45 WIB
Ilustrasi, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2020.* /Pixabay/Mario Vogelsteller

MANTRA SUKABUMI - Maulid Nabi Muhammad SAW atau biasa disebut Maulud adalah hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal dalam kalender Hijrah.

Bagi sebagian orang Islam tradisi merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sebagai salah satu bentuk perwujudan rasa cinta umat kepada Rasul Nya.

Di Indonesia perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan berbagai cara, sesuai adat dan tradisi masing-masing daerah.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: 'The Trial Of The Chicago 7' 7 Aktor Pilihannya Masuk Nominasi Academy Awards 2021

Di tanah Jawa sendiri tradisi ini telah ada sejak zaman walisongo, pada masa itu tradisi Maulid Nabi dijadikan sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam dengan menghadirkan berbagai macam kegiatan yang menarik masyarakat.

Banyak jenis orang yang merayakan dan selain itu mengucapkan Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Biasanya perayaan Maulid Nabi di Indonesia dirayakan dengan berbagai hajatan unik dan lomba seperti adzan, lomba pengajian, lomba qasidah dan lain-lain yang berkaitan dengan agama.

Selain Itu juga tidak ketinggalan dengan mengadakan ceramah di masjid-masjid atau mushola sekitar.

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman Steemit, Berikut tiga tradisi unik yang dirayakan beberapa daerah di Indonesia dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

1. Muludhen - Madura

Tradisi Muludhen di Madura merupakan acara peringatan Kelahiran Nabi di Pulau Madura, Jawa Timur, biasanya dirayakan dengan tradisi Muludhen setiap tanggal 12 Rabiul Awwal.

Dimana acara tersebut akan diisi dengan pembacaan litani atau biografi Nabi Muhammad SAW ditambah dengan ceramah tentang Islam oleh para ulama yang akan menceritakan kisah jalan hidup Nabi bagi umatnya.

Baca Juga: Cara Proses Agar Peserta Resmi Jadi Penerima Banpres BLT BPUM Rp2,4 Juta, Baru Pelaku UMKM Cek eForm

Pada perayaan tersebut, orang akan berbondong-bondong datang ke masjid pada tanggal 12 Rabiul Awwal untuk merayakan Pengadilan Maulid.

Di Maulid Agung, perempuan desa yang sedang merayakan akan datang ke masjid dengan membawa kerucut yang di isi tumpeng tak bias di atasnya dengan dikelilingi oleh buah-buahan seperti salak, apel, jeruk, dan buah-buahan lainnya. Tapi kali ini buah sudah diganti dengan uang, makanan instan.

Kerucut tersebut akan diletakkan di tengah-tengah orang yang berputar-putar untuk berdoa, hal itu dilakukan pada saat membaca litani. Setelah selesai sholat, barulah tumpeng itu dibelah dan dibagikan untuk makan bersama.

2. Pusaka Ngalungsur

Upacara Ngalungsur Tradisi Pusaka, Upacara Pusaka Ngalungsur dilakukan oleh masyarakat di Garut, Jawa Barat, untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi.

Upacara Rahmat merupakan ritual pembersihan barang pusaka peninggalan Sunan Suci (Sunan Godog / Kian Santang) dengan air kembang, pelaksanaannya dipusatkan di Kampung Godong, Desa Pengadilan Lebak, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat.

Upacara tersebut dilakukan oleh pengurus yang masih melestarikan tradisi nenek moyang mereka.

Pusaka Pusaka Suci Sunan Rahmat sendiri merupakan simbol perjuangan dan perilaku Sunan Rahmat Suci semasa hidupnya dalam hal perjuangannya memajukan dan menyebarkan agama Islam.

Baca Juga: Amalan Terbaik Saat Maulid Nabi, Perbanyak Shalawat Ini Agar Dilimpahkan Rezeki

3. Grebeg Maulud

Tradisi Grebeg Maulud biasanya dilakukan di daerah Yogyakarta, Grebeg Maulud adalah perayaan Maulid Nabi yang telah ada sejak jaman kerajaan Mataram.

Pada kata 'razia' memiliki arti mengikuti, yaitu mengikuti sultan dan para pengurusnya keluar dari keratin ke masjid untuk merayakan Maulid Nabi, ada juga sarana upacara seperti padi gunung dan lain sebagainya.

Di Grebeg Maulud akan diadakan upacara yang puncaknya dengan Grebeg Maulud dimana dilakukan prosesi untuk dibawa ke pegunungan Masjid Agung dan kemudian diadakan acara sembahyang dan persembahan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Nantinya, gunung akan dibagikan kepada warga.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler