Network
2. Membersihkan jiwa
Uqail Al-Hambil berkata tentang hukum suami tidak memberi nafkah batin pada istri.
"Ketika aku terkunci (mentok) pada suatu permasalahan (ilmu), maka aku panggil istriku untuk berhubungan badan. Ketika aku selesai, maka aku ambil kertas dan aku tuangkan ilmu padanya(mulai menulis)," karena jima' dapat membersihkan fikiran dan menguatkan pemahaman."
Baca Juga: Pemulung Viral Asal Bandung Ini Diberi Pekerjaan Baru oleh Ridwan Kamil, Apa Alasannya?
Baca Juga: Waspada, Jangan Makan Kacang Almond! Bahayanya Bisa Sebabkan Overdosis dan 6 Penyakit Ini, Apa Saja?
3. Mendapat pahala sepanjang melangkah dalam keseharian
"Barangsiapa (yang menggauli istrinya) sehingga mewajibkan mandi pada hari jumat, kemudian diapun mandi, lalu bangun pagi dan berangkat (ke masjid) pagi-pagi, dia berjalan dan tidak berkendara, kemudian duduk dekata imam dan mendengarkan khutbah dengan seksama tanpa sendau gurau, niscaya dia mendapat pahala amal dari setiap langkahnyaselama setahun, balasan pusa dan shalat malam harinya." (HR Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)
4. Memenuhi hak suami isteri
Dari Husain bin Mihshan, bahwasanya saudara perempuan dari bapaknya (yaitu bibi) pernah mendatangi Rasulullah SAW karena ada sesuatu keperluan.
Setelah dia menyelesaikan keperluannya, Nabi Shalallohu alaihi wa sallam bertanya kepadanya.
"Apakah engkau telah bersuami? ia menjawab 'sudah'. Beliau bertanya lagi, 'bagaimana sikapmu terhadap suamimu?' dia menjawab, aku tidak pernah mengurangi (hak nya) kecuali yang aku tidak mampu mengerjakannya."
Maka Rasulullah SAW menjawab, "Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengannya, karena suamimu (merupakan) surgamu dan nerakamu."
