Kisah Ketika Rasulullah SAW Perintahkan Angkat Kain hingga Setengah Betis

- 5 Januari 2021, 16:55 WIB
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad SAW. /PIXABAY/

MANTRA SUKABUMI – Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Muslim dari Ibnu Umar yang berbunyi, “Aku telah lewat dihadapan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan memakai kain yang tepinya menjulur ke bawah”.

Beliau SAW berkata, “Angkatlah kainmu”, maka akupun mengangkatnya. Lalu beliau berkata, “Tambah lagi”. Akupun menambahnya. Setelah kejadian itu, aku senantiasa memakai kain seperti yang dianjurkan Rasulullah. Sahabat bertanya, “Sampai dimana?”, Jawab Rasulullah, “Hingga setengah betis”.

Terkait dengan masalah ini, hadits senada juga menjelaskan bahwa Nabi bersabda, “Jika engkau hamba Allah, angkatlah bajumu sampai setengah betis”. (Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Jami’ul Kabir dan Baihaqi dalam  Asy Syu’ab dari Ibnu umar).

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay 

Baca Juga: Mengejutkan, Ternyata Pengakuan Gisel Soal Video Syur Sudah Diramalkan Sebelumnya oleh Denny Darko

Kemudian itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Angkatlah kainmu dan takutlah kamu kepada Allah”. (HR. Ath Thabrani dalam Al Kabir, dari Syuraid bin suwaid, oleh Muslim dari Ibnu Umar).

Dikutip mantrasukabumi.com dari Kitab Asbabul Wurud, yang disarikan dari Kitab Al bayan Wat Ta’rif fi Asbabul Wurud Al Hadits Asy Syarif.

Hadits diatas dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Rasulullah SAW, telah melihat seorang laki-laki menyeret ujung pakaian dibagian kakinya yang bergeser di tanah.

Termasuk sombong dan ujub pada saat seeorang menampakan keindahan pakaian yang dikenakan, yang didasari adanya sifat dalam hati, bahwa ia lebih segala-galanya ketimbang orang lain.

Baca Juga: Ternyata Golongan ini yang Tidak Bisa Mendaftar Jadi Peserta Program Kartu Prakerja Gelombang 12

Sombong atau dalam istilah akhlak disebut ujub, adalah sifat serta sikap yang merasa bahwa dirinya mempunyai kelebihan dari orang lain.

Saat seseorang merasa kaya dari yang lain, merasa terhormat dari yang lain, maka itulah tanda-tanda dari kesombongan dirinya.

Sombong pada tahap selanjutnya, pasti akan melahirkan sikap gampang meremehkan orang lain, pada saat orang merasa lebih maka pada saat itulah ia terjangkit penyakit yang namanya ujub.

Kesombongan adalah sebuah sikap hati bukan perilaku dzahir. Nabi SAW sendiri pernah mengingatkan bahwa, berpakaian bagus bukan merupakan indikator utama dari adanya sifat sombong dalam diri.

Baca Juga: Berikut 4 Kategori Tanda Seseorang Miliki Rasa Malu yang Sebenarnya terhadap Allah SWT

Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi SAW bersabda, “Bukanlah sombong orang yang mencintai keindahan, tetapi sombong adalah melecehkan kebenaran dan meremehkan orang lain”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Sakir dari Juzaim  bin Fatik).***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah