Derajat Sholat Sunnah yang Paling Utama dan Bolehnya Qadha jika Tertinggal

- 25 Maret 2021, 17:33 WIB
Ilustrasi kata mutiara perintah shalat untuk memperingati Isra' Mi'raj.
Ilustrasi kata mutiara perintah shalat untuk memperingati Isra' Mi'raj. /Freepik/rawpixel

مَنْ ناَمَ عَنْ صَلاَةٍ أَوْ نَسِيَهاَ فَلْيُصَلِّهاَ إِذَا ذَكَرَهاَ.

Artinya, Barangsiapa tertidur sehingga tertinggal melaksanakan sholat, atau ia lupa melaksanakan sholat, maka hendaknya segera melaksanakan sholat itu, apabila ia sudah ingat. (HR. Muslim)

وَِلأَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى بَعْدَ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْ الفَجْرِ وَبَعْدَ العَصْرِ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَغَيْرُهُ

Artinya, Karena baginda Nabi SAW pernah meng qadha sholat sunnah subuh dan sholat sunnah Asar dua  raka’at setelah terbit matarahi, tepatnya setelah Dzuhur. (HR. Muslim dan yang lainnya)

مَنْ ناَمَ عَنْ وِتْرِهِ أَوْ سُنَّتِهِ فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَهُ رواه أبو داود بإسناد حسن

Artinya, Barangsiapa tertidur sehingga tertinggal sholat sunnah witir atau sholat sunnah lainnya, maka hendaklah melakukan qadha apabila ingat. (HR. Au Daud) dengan sanad (periwayat) yang baik.***

Halaman:

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah