Raih Puncak Kematangan Berfikir Saat Usia Anda 40 Tahun

- 2 April 2021, 21:26 WIB
Ilustrasi Berfikir.
Ilustrasi Berfikir. /andrea piacquadio/Pexels



MANTRA SUKABUMI - "Umur geus aya nu ngatur, napas geus aya nu ngalas”. Sepenggalan petuah orang tua dulu di tatar sunda.

Nasihat ini mengingatkan kita pada bentangan sabda Rasulullah SAW tentang peringatan baik dan buruk, saat usia seseorang beranjak 40 tahun.

Banyak orang yang menyebutkan bahwa usia 40 tahun dinilai mencapai titik kematangan dalam beberapa segi, baik mental dan cara kematangan berfikir.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Info Cuaca BMKG Besok Sabtu 3 April 2021, Siapkan Diri Anda untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Wilayah ini

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, kaitan usia 40 tahun pada Surat Al-Ahqaf ayat 15. Diterangkan bahwa usia 40 tahun digambarkan telah mencapai puncak kematangan berpikir.

Kematangan berpikir itu sebenarnya dimulai pada saat seseorang berusia sekitar 10 tahun, sebelum beranjak usia 40 tahun, sebelum masuk ke kepembahasan yang lebih luas.

Kita cermati terkait kisaran usia ummat manusia, yakni ummat-nya Rasulullah SAW, yang telah beliau Rasul sabdakan, berikut hadits-Nya.

أعمار امتي ما بين ستين و سبعين و أقلهم لا يجوز ذلك

Artinya, “Usia ummat-Ku dalam kisaran 60 hingga 70 tahun tidak melebihi dari usia itu.” (HR. Al-Bukhari dan Ibnu Majah dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Baca Juga: Waspada, 3 Kejahatan Mengancam Indonesia, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin: Tiga Kejahatan ini Tumbuh Subur

Lalu ada apa dengan usia 40 tahun tersebut dan sejauh mana pengaruhnya dalam mengarungi kehidupan? Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa usia 40 tahun

dinilai memiliki kematangan mengolah data dan mendayagunakan akal. Karenanya, jalan hidup seseorang hingga akhir, dapat dilihat setelah usia 40 tahun.

من جملة ما نصحه به رسول الله صلى الله عليه وسلم أمته قوله عليه السلام: علامة إعراض الله تعالى عن العبد اشتغاله بما لا يعنيه. وإن امرأ ذهبت ساعة من عمره  في غير ما خلق له من العبادة لجدير أن تطول  عليه حسرته ومن جاوز الأربعين  ولم يغلب خيره عى شره فليتجهز إلى النار

Artinya, “Salah satu nasihat Rasulullah SAW untuk umatnya adalah sabdanya, "Salah satu tanda Allah telah berpaling dari hamba-Nya, adalah kesibukan hamba yang bersangkutan pada hal yang tidak perlu baginya.

Sungguh, seseorang yang berlalu sesaat dalam usianya, untuk selain ibadah, yang menjadi tujuan penciptaannya, maka layak menjadi penyesalan panjang baginya.

Baca Juga: Muslim Ketika Miliki Hutang Segera Lunasi, karena Bahaya Dosa Hutang Tak Diampuni Allah SWT

Orang yang melewati usia 40 tahun, dan kebaikannya tidak melebihi keburukannya, hendaklah ia menyiapkan diri untuk neraka,’” (Imam Abu Hamid Al-Ghazali, Ayyuhal Walad, halaman 3).

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia, khususnya umat Islam, telah lebih dahulu mengisyaratkan perubahan perilaku ini, sesuai kehendak Pencipta-Nya

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Artinya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai 40 tahun ia berdoa:

Baca Juga: Razman Arif Nasution Mundur dari Kubu Moeldoko, Ossy Dermawan: Mulai Rontok

Baca Juga: Turnamen Mobile Legends Segera Digelar, Dapatkan Hadiah Uang Rp50 Juta dan Saldo Gopay

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai,

berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf / 46: 15)

Ayat tersebut sangat jelas menyebutkan dengan angka usia 40 tahun, dengan isyarat agar ia lekas kembali kepada jalan fitrah yang benar.

Yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan bersunguh-sungguh mengerjakan amal kebaikan untuk hidup yang kekal kelak di akhirat. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x