Waspada, 3 Kejahatan Mengancam Indonesia, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin: Tiga Kejahatan ini Tumbuh Subur

- 2 April 2021, 21:13 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin desak pemerintah implementasi Perpres RAN PE untuk redam aksi terorisme.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin desak pemerintah implementasi Perpres RAN PE untuk redam aksi terorisme. /Dok. DPR RI

MANTRA SUKABUMI - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Azis Syamsuddin mengatakan bahwa ada tiga model kejahatan berat ini mengancam Negara Indonesia.

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengungkapkan hal ini saat Ia usai melaksanakan kunjungan untuk melihat langsung kondisi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral dan korban ledakan di RS Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan.

Tidak hanya itu Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin ini menyatakan bahwa kejahatan ini tumbuh subur setiap hari, bahkan kejahatan ini menurutnya bukan hanya menjadi kejahatan Internasional melainkan menjadi kejahatan transnasional.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Info Cuaca BMKG Besok Sabtu 3 April 2021, Siapkan Diri Anda untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Wilayah ini

Adapun ketiga model kejahatan yang mengancam dan menggerogoti Negara Kesatuan Republik  Indonesia (NKRI), yakni narkoba, cyber crime dan terorisme.

Selain menggerogoti kekuatan dan cita-cita bangsa, tiga kejahatan ini bahkan sudah menjadi bisnis haram yang bentuknya begitu kentara di depan mata.

"Tiga kejahatan ini tumbuh subur. Setiap hari, kita disajikan satu dari tiga kejahatan ini berselancar di layar kaca. Ini fakta, dan ingat narkoba maupun cyber-terrorism bukan sebatas kejahatan internasional melainkan menjadi kejahatan transnasional," kata Azis Syamsuddin sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Jumat, 2 April 2021.

Maka untuk mencegah tiga model kejahatan ini harus menguatkan pondasi seperti toleransi dan nilai kebangsaan jika tidak dilakukan nantinya bisa tergerus karena masifnya kejahatan ini. Kelompok yang memainkan bisnis haram itu memodifikasi kemasan setiap hari.

Baca Juga: Rahasia Besar Usia Manusia 40 Tahun, Ternyata Allah SWT Isyaratkan ini

"Cirinya mampu mengubah diri dalam memainkan pola kejahatan. Itu poin yang saya cermati," kata Azis Syamsuddin.

Gambaran konkret dari tiga kejahatan tersebut kita sering terlihat dengan munculnya kasus penangkapan baik para kurir, hingga bandar narkoba.

Tidak hanya disitu saja, kita sering menyaksikan setiap hari muncul ujaran kebencian di media sosial hingga memantik laporan ke pihak berwajib.

"Dan paling parah, meluasnya sebaran aksi teror yang menimbulkan korban jiwa dan ketakutan di masyarakat," ucap Azis Syamsuddin.

Bagi politisi kelahiran 31 Juli 1970 ini, munculnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri di berbagai daerah di Indonesia bukan fakta apalagi fenomena baru.

Baca Juga: Waspada, Inilah 7 Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah, Salah Satunya Obat-obatan

Sindikasi yang terbentuk lewat afiliasi dengan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD) maupun individu yang tidak mengikat secara struktur, adalah siklus yang begitu mencolok keberadaanya.

"Jika kita kaitkan peristiwa Makassar dan aksi teror disusul penangkapan terduga teroris di sejumlah daerah dan aksi teror di Mabes Polri, sudah cukup menjadi bukti, bahwa ini kejahatan yang paling menggerus energi bangsa," kata Azis Syamsuddin.

Dampaknya, lanjut Azis, tidak hanya sisi ekonomi saja yang terpukul, ataupun soal hak hidup masyarakat di alam demokrasi, tapi kejahatan ini juga berupaya mengubah aturan-aturan hukum yang berlaku, baik hukum di internasional, maupun nasional.

"Regulasi dituntut adil, dituntut mampu membawa pada siklus era digital. Dan tak urung menimbulkan perdebatan yang berujung pergeseran terhadap tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah maupun DPR. Ini siklus yang saya cermati," kata Azis Syamsuddin.

Baca Juga: Waspada, Tak Hanya Timbulkan Penyakit Ginjal, Konsumsi Jengkol di Usia ini Ternyata Sangat Berbahaya

Baca Juga: Soal Eksekusi Mati Pelaku Teror Mabes Polri, Aktivis HAM: Apa Polisi Kemarin Ngerti Cara Tangani Serangan

Azis Syamsuddin menambahkan, sejak terjadinya fenomena terorisme hal ini menjadi bahan diskusi dalam skala internasional, perkembangan era globalisasi ikut mempengaruhi perkembangan gerakan terorisme.

"Globalisasi berpengaruh terhadap gerakan tiga kejahatan ini. Kehadiran internet makin menguntungkan cara kerja mereka, komunikasi antar negara atau antar benua yang berbasis transmission control protocol atau protokol internet mempermudah praktik yang dilakukan," katanya.

Dengan adanya internet sebagai “the network of the networks” ke seluruh dunia, membuat terciptanya suatu ruang atau dunia baru, yakni ruang siber.

"Jaringan internet ini dimanfaatkan oleh para pelaku terorisme untuk menunjang kegiatan teroris mereka, yang dikenal dengan terrorist use the internet," kata Azis Syamsuddin.

Halaman:

Editor: Fauzan Evan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x