اَرَءَيْتَ اِنْ كَا نَ عَلَى الْهُدٰۤى ۙ
a ro`aita ing kaana 'alal-hudaaa
"bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang sholat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),"
اَوْ اَمَرَ بِا لتَّقْوٰى ۙ
au amaro bit-taqwaa
"atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?"
اَرَءَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰى ۗ
a ro`aita ing kazzaba wa tawallaa
"Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?"
اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَ نَّ اللّٰهَ يَرٰى ۗ
a lam ya'lam bi`annalloha yaroo
"Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?"
Baca Juga: Christ Wamea Sebut Rezim Jokowi Adalah Rezim Aneh, Simak Alasannya
كَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ ۙ لَنَسْفَعًا بِۢا لنَّا صِيَةِ ۙ
kallaa la`il lam yantahi lanasfa'am bin-naashiyah
"Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka),"
نَا صِيَةٍ كَا ذِبَةٍ خَا طِئَةٍ ۚ
naashiyating kaazibatin khoothi`ah
"(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka."
فَلْيَدْعُ نَا دِيَهٗ ۙ
falyad'u naadiyah
"Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),"
سَنَدْعُ الزَّبَا نِيَةَ ۙ
sanad'uz-zabaaniyah
"Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah (penyiksa orang-orang yang berdosa),"
كَلَّا ۗ لَا تُطِعْهُ وَا سْجُدْ وَا قْتَرِبْ
kallaa, laa tuthi'hu wasjud waqtarib
"sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah)."***