Puasa Syawal Tidak Harus Berurutan 6 Hari, ini Penjelasannya

- 8 Mei 2021, 15:21 WIB
Jadwal Imsak, Waktu Sholat, Dan Buka Puasa Untuk Wilayah Tegal dan sekitarnya hari ini, Sabtu 8 mei 2021/Aulia Nur Hakiki
Jadwal Imsak, Waktu Sholat, Dan Buka Puasa Untuk Wilayah Tegal dan sekitarnya hari ini, Sabtu 8 mei 2021/Aulia Nur Hakiki /Pexels/Ahmad Aqtai/

MANTRA SUKABUMI - Puasa Syawal yang dilakukan sehari setelah Idul fitri, namun apakah pengerjaannya tidak harus berurutan?

Dalam melakukan Puasa Syawal, lebih baik melakukan qodho puasa terlebih dahulu apabila dalam puasa Ramadhan ada yang tertinggal.

Untuk melakukan Puasa Syawal, ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang apakah harus berurutan selama enam hari atau tidak.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT.

Baca Juga: Umi Pipik Akui Malam Pertama Tak Disentuh Ustadz Jefri: Beliau Tempramental

Pelaksanaan Puasa Syawal tidak harus berurutan, muslim boleh melakukannya secara terpisah, sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, Sabtu, 8 Mei 2021.

Namun semakin cepat dan berurutan selama enam hari, tentunya akan semakin bagus.

Allah berfirman:

Yang artinya: "Berlomba-lombalah kamu dalam mengerjakan kebaikan."

Dalam ayat lain Allah berfirman:

Yang artinya: "Bersegeralah menuju ampunan dari Rabbmu"

Dalam ayat lain Allah menceritakan tentang penuturan Nabi Musa.

Yang artinya: "Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbku, agar supaya Engkau ridho (kepadaku)," (QS. 20:84).

Baca Juga: Imbas Pidato Presiden, Ramai-Ramai Sejumlah Tokoh Sindir Jokowi

Pendapat yang dipilih oleh ulama madzhab Syafi'i dan sebagian ulama madzhab Hambali, menuturkan bahwa ada banyak kerugian dari menunda-nunda amal baik.

Namun tidak ada larangan dalam memisahnya, boleh mengulurnya hingga pertengahan bulan bahkan akhir bulan.

Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:
Yang artinya: "Rekan-rekan kami berkata: Sunnat hukumnya mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal. Berdasarkan hadits di atas (yaitu hadits yang telah disebutkan beliau sebelumnya). Dan dianjurkan melakukannya secara berurutan di awal bulan Syawal. Namun boleh saja ia lakukan secara terpisah (tidak berurutan) di akhir bukan Syawal. Ia tetap terhitung melakukan sunnah Nabi. Berdasarkan hadits Nabi yang umum dan mutlak tersebut. Tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah ini, dan itulah pendapat yang dipilih oleh Imam Ahmad dan Dawud Az-Zhahiri,".

Hukum melaksanakan puasa ada yang wajib dan sunah.

Melaksanakan puasa syawal hukumnya adalah sunah, namum memiliki pahala selayaknya muslim yang berpuasa setahun penuh.

Sebelum melakukan puasa syawal, dianjurkan untuk tunaikan Qodho puasa terlebih dahulu jika pada puasa wajib (Ramadhan) ada yang 'bolong'.

Baca Juga: Berita Poligami Ustadz Jefri Al Buchori Mencuat, Umi Pipik Akui Malam Pertama Sang Suami Sentuh Barang Haram

Dalam artikel ini juga dicantumkan tentang tata cara dan niat puasa syawal disertai Arab, Latin dan terjemahannya.

Untuk diketahui, puasa syawal dianjurkan selama enam hari di bulan syawal setelah selesai bulan Ramadhan.

Setelah setelesai puasa di bulan Ramadan selama 30 hari, umat Muslim memiliki sunnah untuk melakukan ibadah puasa Syawal.

Kemudian, seperti apa tata cara, niat, dan makna melakukan puasa Syawal? Berikut ini penjelasannya.

Tahukah Anda, berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, akan mendapatkan pahala puasa layaknya orang yang berpuasa setahun penuh
.
Menurut sabda Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wassalam.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Yang artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh," (HR. Muslim: 1164).

Berikut niat puasa syawal.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Yang artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Baca Juga: Tak Hanya Picu Pembuluh Darah Tersumbat, Bahaya Daun Singkong Ternyata Dapat Timbulkan 5 Penyakit Serius ini

Jika Anda tidak sempat sahur dan niat pada malam harinya, Anda bisa niatkan di pagi hari setelah Anda bangun dan belum makan atau minum serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Atau, jika Anda bangun siang, Anda tetap biasa melakukan puasa syawal dengan syarat belum makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Berikut niat puasa Syawal di siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Yang artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."

Ada beberapa cara dan aturan dalam melaksanakan puasa syawal.

1. Tunaikan Qodho Puasa Terlebih Dahulu.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah yang berkata:

Yang artinya: "Siapa yang mempunyai kewajiban qodho puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodhonya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal."

2. Boleh Niat Puasa Syawal Setelah Terbit Fajar.

Berbeda dengan puasa wajib yang mengucapkan niat pada malam hari atau selepas shalat tarawih.

Cara puasa Syawal bisa mengucapakan niat setelah terbit fajar, bahkan siang hari selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Baca Juga: Tak Hanya Tingkatkan Kadar Gula Darah, Buah Nanas Ternyata Dapat Timbulkan 6 Bahaya ini Untuk Kesehatan

Imam An-Nawawi mengatakan:

Yang artinya: "Hadist ini merupakan dalil bagi jumhur ulama bahwa dalam puasa sunah boleh menghadirkan niat di siang hari sebelum zawal (matahari mulai bergeser dari tegak lurus)."

3. Dilakukan Selama Enam Hari.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim).

Seperti dalam hadist tersebut, puasa Syawal dilakukan selama enam hari dan mendapatkan pahala layaknya puasa selama setahun.

4. Melakukan Puasa Syawal Dianjurkan Sehari Setelah Idul Fitri.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin Rahimahullah berkata:

Yang artinya: "Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan."

5. Tak Harus Berurutan.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

Yang artinya: "Puasa enam hari di bulan Syawal telah sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan boleh mengerjakannya secara mutatabi'ah (berurutan) atau mutafarriqah (terpisah-pisah)."

Sebelum melakukan puasa syawal, Anda harus penuhi terlebih dahulu puasa Ramadhan, jika 'bolong' atau batal puasa dalam beberapa hari, lakukan Qodho terlebih dahulu.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah