Khutbah Idul Fitri 1442 H, Perlu Jaga Generasi Muda di Era Digital

- 11 Mei 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi khutbah Idul Fitri.
Ilustrasi khutbah Idul Fitri. /Pixabay/DerWeg



MANTRA SUKABUMI - Khutbah Idul Fitri 1442 H dengan mengusung tema perlu menjaga generasi muda di era digital.

Era Digital seperti sekarang, banyak dari generasi muda kita akan terjerumus jika tidak ada 'filter' dari orang tua, Khutbah Idul Fitri 1442 H kali ini dalam upaya menyelamatkan generasi muda dari hal yang tidak diinginkan.

Khutbah Idul Fitri 1442 Hijriah dengan tema ini, berharap bahwa generasi muda lebih bijak dalam menggunakan media digital.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Benny Wenda Tuntut Presiden Jokowi: Saya Minta Polisi Bebaskan Victor Yeimo

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi dari facebook @Cep Soleh, Selasa, 11 Mei 2021, berikut adalah Khutbah Idul Fitri 1442 H dengan tema perlu menjaga generasi muda di Era Digital.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُ أَكْبَرْ 9x
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ  نَوَّرَ قُلُوْبَنَا بِذِكْرِهِ, وَأَمَدَّنَا بِطُوْلِ عُمُوْرِنَا لِعِبَادَتِهِ, فَنَرْجُوْ ثَوَابَهُ مَعَ جَنَّتِهِ، وَنَخَافُ عِقَابَهُ مَعَ نَارِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَّاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تُنْجِيْ قَائِلَهَا مِنْ وَعِيْدِهِ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ سَيِّدُ أَنبِيَائِهِ وَخَيْرِ رُسُلِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ بُعِثَ فِيْ مَقَامِ مَحْمُوْدِهِ, وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَعُتْرَتِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ فِيْ دِيْنِهِ. أَمَّا بَعْدُ.
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَخُوْضُوْا فِيْ مَعْصِيَتِهِ.
أَعُوْذُ بِاللهِ  مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ,  بِسْمِ اللهِ  الرَّحْمٰنِ  الرَّحِيْمِ,
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰى.

Hadirin kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia.

Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya, dengan penuh perasaan gembira, kita sanjungkan kehadirat Allah SWT.

Dialah Allah yang telah memanjangkan usia kita, sehingga di pagi yang ceria ini kita dapat berkumpul bershaf-shaf memenuhi tempat yang berkah ini.

Matahari pada tanggal 1 Syawal 1437 telah menyingsing di ufuk timur, pada saat ini kita berada pada hari yang agung.

Pada hari ini pula Allah Azza Wa Jalla memperlihatkan kemuliaan dan keagungannya.

Dimana seluruh umat Islam di segenap penjuru dunia, bersedia untuk bangkit secara serentak menggemakan dan mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid.

اَللهُ اَكْبَرْ 3xلاَ اِلٰهَ إِلاّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ. اَللهُ اَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ

Pengumandangan tersebut merupakan realisasi rasa syukur, sebagai ungkapan kesadaran, kalimat keyakinan, serta merupakan slogan-slogan kemenangan dan slogan kejayaan umat Islam.

Baca Juga: Krisdayanti Sampaikan Pesan Raul Lemos yang Tak Biasa pada Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

Hadirin Sidang Idul Fitri yang mulia.

Dalam suasana hati yang penuh kegembiraan ini, dengan segala kemewahan yang terasa di banggakan, dengan segala kelebihan yang sukar dibayangkan.

Dalam pesta semesta yang gegap gempita, oleh gemuruh takbir kemenangan yang hingar bingar, meliputi seluruh angkasa raya, menggelora ke dalam jiwa, hingga mendirikan bulu-bulu roma.

Marilah manfaatkan hari yang mulia ini untuk bersilaturahim, mengikat persaudaraan yang kemarin merenggang.

Kita temui semua sahabat, keluarga dan handaitolan, tetangga dekat dan tetangga jauh, agar dapat sama-sama merasakan indahnya idul fitri, merasakan indahnya kebersamaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan dan kedamaian, silih asih silih asuh silih wangian.

Jangan ada lagi rasa benci, tidak suka, apalagi rasa dendam, semoga sifat ini terbuang jauh dari hati kita masing-masing.

Allah berfirman:

{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةًصلى وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِقلى إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (208) فَإِنْ زَلَلْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (209) }

Yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. “Tetapi jika kamu menyimpang dari jalan Allah padahal telah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Baqoroh 208-209).

Baca Juga: Link Streaming Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train Sub Indo Full HD di Netflix

Pahamilah Islam dengan menyeluruh, pahamilah isi Al-Quran dengan seksama, pahamilah Al-Hadits dengan meyakinkan kebenarannya.

Karena Hidup dan kehidupan kita sudah terpola dalam Al-Quran, aturan kehidupan di dunia dan di akhirat sudah termaktub dalam Al-Quran dan Al-Hadits.

Pahamilah semuanya jangan sepotong-sepotong, agar tahu mana yang benar dan mana yang salah. Al-Quran dan Al-Hadits sangat sempurna mengatur garis horizontal antar manusia, dari mulai kehidupan bermasyarakat, bertetangga, tata cara berniaga, aturan perbankan, bercocok tanam, semua ada aturan secara Syar’i, diatur oleh Allah dan Rasul.

Apa Lagi garis vertikal, tatacara beribadah kepada Allah, semua harus sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadits, juga sesuai dengan Ijma’ dan Qiyas para Ulama.

Untuk itu semua yang terpenting bagi kita adalah menjaga generasi setelah kita, para pemuda dan anak-anak perlu lebih diperhatikan, karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.

Moralitas bangsa ini sangat mengkhawatirkan, kenakalan remaja banyak yang tidak tertangani, dari mulai Geng Motor, Pemabukan, Free Sex di upload (upload) di setiap media sosial tanpa rasa malu apalagi menyesal.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Irwansyah dan Zaskia Sungkar Ditinggal Orang Terdekatnya, Netizen: Gue Ikutan Sedih

Kembalikanlah suasana di daerah kita ini dengan suasana yang damai, tentram, dengan mengajak para Remaja untuk memperdalam ilmu agama.

Pepatah para sepuh dulu, urang sunda “mun magrib kudu ngarampih bisi ku sanekala,"  itu sangat krusial.

Penting untuk diperhatikan, agar anak-anak kita bisa mengaji setelah magrib, tidak keluyuran, yang ditakutkan dibawa setan sanekala ke jurang kenistaan dan kemaksiatan.

Madrasah Diniyyah pada sore hari, hidupkanlah kembali, suruh anak-anak pergi ke madrasah, agar berakhlak dengan akhlakul karimah, lebih berbudi, diajarkan tata krama dan sopan santun, di ajarkan kebersamaan, diajarkan memahami agama secara Kaffah, tahu tentang Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Para Kiai dan para Ulama dan para Ajengan, sudilah kiranya untuk masuk ke sekolah-sekolah umum, SD, SMP, SMK, tausiyah dan ceramah.

Isilah oleh para Ajengan, agar keimanan dan keislaman anak-anak sekolah lebih kuat, agar lebih tahu ma’na Iman dan Islam, dan terutama agar akhlak budi pekerti, rasa kebersamaan dan kerukunan dapat teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Akibat Kebiadaban Israel, Korban Berjatuhan Warga Palestina Semakin Bertambah Hingga Krisis Obat-obatan

Sebagaimana Lukmanul Hakim mengajarkan putra-putranya:

{وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ}

Yang artinya: "Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." "Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu-bapaknya; karena ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang  tuamu, ibu bapakmu” “jika orang tuamu memaksa untuk mempersekutukan Aku, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, tapi pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku” “Luqman berkata: "Hai anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu, atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkan balasannya” “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu”. “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong, dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan jangan terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”.

اَللهُ اَكْبَرْ 3xلاَ اِلٰهَ إِلاّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ. اَللهُ اَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ

Kekhawatiran selanjutnya adalah Orang Tua sekarang banyak yang kalah dalam hal teknologi.

Anak-anak pada pinter memainkan Hp, Tab, Computer, sementara Ibu bapaknya banyak yang tidak tahu.

Padahal internetan atau Android itu perlu pengawasan ketat, karena setiap membuka Web, membuka halaman Gugel (geogle) ada saja sesuatu yang sangat mengganggu akhlak anak, mengganggu konsentrasi belajar, mengganggu keimanan dan keyakinan.

Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Adus Keramas Hari Raya Idul Fitri, Lengkap dengan Tata Caranya

Bahkan banyak yang stress karena Hp, banyak masuk ke rumah sakit jiwa, kebablasan dengan daring sampai tidak mau makan, tidak keluar kamar, tidak menghiraukan lahi kehidupan sekelilingnya, na’udzubillah, jagalah anak kita baik-baik, bimbing setiap saat.

Tingkatkanlah kewaspadaan kita untuk menjaga generasi muda, untuk mengantarkan anak-anak kita kepada generasi yang unggul, generasi yang dibanggakan, generasi  berilmu, berakhlak dan berkualitas.

Pada hari lebaran ini, anak-anak kita telah dididik dan dilatih selama satu bulan untuk beribadah, sholat, puasa, disiplin waktu. Maka lanjutkanlah didikan ini sampai hari-hari berikutnya, sampai bulan berikutnya,  

Semoga kita semua senantiasa ada dalam lindungan Allah SWT, penuh berkah dalam kehidupan ini, semoga generasi setelah kita mendapat hidayah dan taufik untuk melanjutkan perjuangan para Nabi dan para Rasul, semoga usaha kita, perniagaan kita, pertanian dan bisnis kita diberkati oleh Allah SWT, ada dalam kemajuan, mendapat keuntungan besar, mendapat hasil yang memuaskan, manfaat dan barokah bagi semua, amin, amin, Ya Robbal ‘Alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْآٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ جَوَادٌ كَرِيْمٌ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ،

***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x