Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal, Tema: Istiqamah Beribadah Setelah Ramadhan

- 13 Mei 2021, 20:26 WIB
Ilustrasi khutbah Idul Fitri di rumah.
Ilustrasi khutbah Idul Fitri di rumah. /Pexels/The_MrDan

Manusia, Allah ciptakan untuk ibadah. Maka kita berusaha untuk berpindah dari satu ibadah kepada ibadah berikutnya. Apabila kita telah selesai dalam ibadah mencari nafkah, kita berusaha mencari ibadah yang lainnya. Yaitu dengan berusaha banyak berdzikir kepada Allah, dengan shalat, dengan membaca Qur’an dan yang lainnya. Apabila kita telah selesai di bulan Ramadhan ini, Alhamdulillah. Dengan karunia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, segera kita bersiap-siap menuju ibadah berikutnya. Yaitu berpuasa di bulan Syawal. Kemudian setelah Syawal, berikutnya kita akan menjelang bulan-bulan haram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah dan Muharram. Tiga bulan haram yang sangat mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang sangat diperintahkan kita untuk banyak berbuat kebaikan di dalamnya.

Ummatal Islam,

Betapa indahnya seorang Mukmin yang hidupnya tak lepas dari ibadah. Ketika ia telah selesai dari satu ibadah menuju ibadah berikutnya. Karena ibadah itu bukanlah sebatas kita hanya shalat, membaca Qur’an, tidak. Akan tetapi kata Syaikhul Islam, bahwa ibadah adalah:

اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأقوال والأعمال الظاهرة والباطنة

Setiap perkara yang dicintai oleh Allah berupa ucapan ataupun perbuatan yang tampak maupun yang tersembunyi, semua yang Allah cintai.

Anda berolahraga karena untuk melaksanakan hak badan Anda agar sehat, kemudian bisa beribadah dengan tenang dan dengan kesehatan itu Anda bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang-orang yang sakit dari ibadah kepada Allah, maka itu menjadi kebaikan, insyaAllah.

 Baca Juga: Luar Biasa, ini Manfaat Jalankan Ibadah Puasa Syawal Selama 6 Hari

Maka ya ummatal Islam,

Inilah motto seorang Mukmin. Seorang Mukmin berusaha untuk menjadikan bagaimana waktu-waktunya bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang-orang barat mengatakan waktu adalah uang. Karena bagi mereka kehidupan itu hanyalah dunia. Mereka tidak meyakini adanya kehidupan akhirat. Sementara kita orang yang beriman mengatakan bahwa waktu itu adalah pahala. Dia ingin berusaha setiap waktunya, setiap menitnya, setiap jamnya, dia bisa meraih pahala yang besar di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala.

Maka Subhanallah,

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: radiorodja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah