Macam-macam Hukum Bacaan Tajwid dalam Alquran Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya

- 14 Mei 2021, 16:10 WIB
Kitab suci Al Quran
Kitab suci Al Quran /Pixabay.com /Afshad

MANTRA SUKABUMI - Penerapan hukum bacaan tajwid dalam Alquran akan menjadi lebih indah dan sempurna jika dibaca dengan baik dan benar.

Maksud mengindahkan adalah panjang, pendek, dengung, jelas, dan samarnya benar-benar bisa pas apabila melibatkan hukum bacaan tajwid dalam Alquran.

Simak macam-macam hukum bacaan tajwid dalam Alquran yang bisa Anda ketahui lengkap dengan penjelasan dan contohnya di bawah ini.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Jessica Iskandar Ngiler Lihat Transferan Ruben Onsu ke Sarwendah: Aku Juga Mau

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Jumat 14 Mei 2021, berikut ini macam-macam tajwid, lengkap dengan contoh dan penjelasannya.

Kata tajwid berasal dari bahasa Arab yang artinya tahsin atau membaguskan. Menurut Aliyullah bin Ali Abu Al Wafa, Al Qoul As Sadid fii Ilmi At Tajwid, tajwid adalah mengucapkan huruf hijaiyyah dari tempat keluarnya dengan benar dan memberikan haknya huruf serta mustahaqnya.

Dari istilah tersebut dapat dipahami bahwa tajwid adalah membaca dengan sifat asli yang benar, sesuai harakatnya yakni fathah, kasrah, dhammah, dan sukun.

Kemudian bacaan tersebut disesuaikan pula dengan sifat sesuai kondisi tertentu seperti idzhar (jelas), idgham (masuk), iqlab (membalik), ikhfa’ (samar), tarqiq (tipis), tahfkhim (tebal), dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Tertawakan MUI yang Serukan Boikot Israel dan Putuskan Hubungan Diplomatik: Duh Gini Amat

Simak berikut ini 4 macam Hukum Tajwid di antaranya:

1. Hukum Mad

Hukum bacaan Mad berarti melanjutkan. Secara istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan Al Quran mengartikan Mad sebagai pemanjangan suara.

Ada dua jenis Mad dalam Alquran yakni Mad Thabi'i atau Mad asli dan Mad Far'i. Sedangkan huruf Mad ada tiga yakni Alif, Wau, dan Ya'.

Untuk menjadi bacaan Mad maka huruf-huruf tersebut harus berbaris mati atau yang disebut dengan istilah saktah.

Untuk mengukur panjang pendeknya suatu Mad adalah menggunakan istilah harakat, seperti dua harakat, tiga harakat, empat harakat dan seterusnya.

Baca Juga: Kisah Haru Ratusan Napi Lapas Warungkiara Sukabumi, Usai Dapat Remisi Tahanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H

a. Mad Thabi’i

Mad Thabii (emas asli) merupakan terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sesudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.

Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:

كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ‎

b. Mad Far'i

Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.

Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut: Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Layyin, Mad ‘Arid Lisuukun, Mad Shilah Qashirah, Mad Shilah Thawilah, Mad ‘Iwad, Mad Badal, Mad Lazim Harfi Musyabba’, Mad Lazim Harfi Mukhaffaf, Mad Tamkien, dan Mad Farq.

Baca Juga: Aturan dan Pembahasan Mengenai Puasa Syawal, Wajib Anda Ketahui

2. Hukum Mim Mati

Hukum bacaan mim mati adalah hukum yang didasarkan pada pertemuan mim mati dengan huruf tertentu di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Ikhfa Syafawi

Ikhfa syafawi dibaca dengan cara samar-samar pada bibir dan juga dengan didengungkan. Ikhfa syafawi berbeda dengan ikhfa haqiqi.

Perbedaannya adalah ikhfa syafawi bukan nun mati yang bertemu dengan huruf ikhfa melainkan huruf mim mati (مْ) yang bertemu dengan huruf ba' (ب).

Contoh ikhfa syafawi: فَاحْكُم بَيْنَهُم

b. Idgham Mimi

Idgham mimi atau idgham mutamasilain ini sangat mudah diingat yakni ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim dan cara melafalkan bacaannya tersebut adalah membaca huruf mim rangkap secara mendengung.

Contoh idgham mimi: كَمْ مِن فِئَةٍ

Baca Juga: Kisah Haru Ratusan Napi Lapas Warungkiara Sukabumi, Usai Dapat Remisi Tahanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H

c. Izhar Syafawi

Hukum bacaan ini berlaku apabila huruf mim mati bertemu salah satu huruf hijaiyyah mim mati (مْ) dan ba (ب). Cara membaca Izhar Syafawi harus dilafalkan dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut.

Contoh idzhar syafawi: لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

3. Hukum Nun Mati atau Tanwin

Hukum bacaan tanwin adalah hukum bacaan nun mati bertemu dengan salah satu huruf yang sudah dibagi dalam beberapa kategori seperti di bawah ini:

a. Izhar Halqi

Izhar halqi adalah hukum bacaan apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar halqi.

Izhar secara bahasa artinya jelas dan halqi sendiri berarti tenggorokan. Cara mengucapkan izhar halqi harus jelas. Adapun huruf-huruf yang dimaksud yaitu  Alif (ا), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Ha (ح), Kha (خ), Ha’ ( ﮬ)  dan Hamzah  ( ء ).

Contoh bacaan izhar halqi : نَارٌ حَامِيَةٌ

Baca Juga: Perlu Diwaspadai, Berikut 6 Penyakit yang Buat Kulit Anda Hitam

Halaman:

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah