Khutbah Jumat 2021 Terbaru: Makna dan Hikmah Dibalik Terjadinya Gerhana Bulan

- 27 Mei 2021, 19:07 WIB
Jemaah Masjid Agung Ciamis sedang mendengarkan khutbah Gerhana yang disampaikan penceramah.
Jemaah Masjid Agung Ciamis sedang mendengarkan khutbah Gerhana yang disampaikan penceramah. /kabar-priangan.com/Agus Pardianto/

Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bagian dari tanda-tanda (keagungan) Allah. Keduanya tidak memunculkan gerhana lantaran peristiwa kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat gerhana itu, lekaslah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dan dirikanlah shalat, dan bersedakahlah. (HR al-Bukhari).

Mari kita gunakan kesempatan langka ini untuk bermuhasabah, menginstropeksi diri sendiri. Sudahkah doa, takbir, dan sedekah kita berada di jalan yang benar? Apakah kita berdoa sebagai wujud ketawadukan kepada Sang Khaliq atau keserakahan kita sebagai manusia yang serba ingin? Berdoa karena kita membutuhkan Allah atau sekadar memenuhi nafsu diri sendiri? Pernahkah kita tidak meremehkan doa sebagai perintah dari Allah SWT?

Lalu bagaimana dengan takbir kita? Sudahkah ia lebih mendalam dan bermakna dari sebatas kata-kata? Apakah kita bagian dari sebagian orang yang bertakbir membesarkan nama Allah tapi di saat bersamaan juga membesarkan ego pribadi dan kelompoknya sendiri?

Kemudian bagaimana pula dengan sedekah kita? Seberapa besar manfaat yang dibawa harta dan kehadiran kita untuk orang-orang sekitar? Masihkah kita membeda-bedakan dalam bersedekah orang yang kita senangi dan orang yang kita benci? Sudah kita tak mengharap pamrih dari jasa-jasa yang kita buat meskipun sekadar pujian dan terima kasih?

 Baca Juga: Viral Video Kesalahpahaman Anggota TNI dengan Pegawai SPBU, Begini Klarifikasi Dandim 1603 Sikka

Jamaah Rahamakumullah

Apapun momentumnya, sudah selayaknya hal itu menjadi bahan memperbaiki kualitas kepribadian kita. Semakin dekat kepada Allah dari hari ke hari, kian bersahabat dengan alam dan manusia lainnya dari waktu ke waktu.

Hal itu bisa dilakukan hanya dengan menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dan Dzat yang diagungkan, melebihi apa saja, tak terkecuali jabatan, gelar, harta, atau lainnya.

Iman Al-Ghazali pernah bertanya: Apa yang paling besar di dunia ini? Murid-muridnya yang menjawab: Gunung, matahari, hingga bumi.

Imam Al-Ghazali berkata: Semua jawaban itu benar, tapi yang jauh lebih besar adalah hawa nafsu. Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah