Teks Khutbah Shalat Jumat, Merenungkan Semua Ciptaan Allah SWT

- 9 Juni 2021, 08:35 WIB
Teks Khutbah Shalat Jumat, Merenungkan Semua Ciptaan ALLAH SWT
Teks Khutbah Shalat Jumat, Merenungkan Semua Ciptaan ALLAH SWT /Pixabay.com/kirill_sobolev

Baca Juga: Guru Besar UI: Walau Berat Hati, Lapangan Pekerjaan untuk Generasi Muda Hanya Tinggal 2 Saja
 
Adanya alam ini dan berbagai macam makhluk di dalamnya adalah bukti adanya Allah. Karena tulisan pasti ada yang menulisnya dan bangunan pasti ada yang membangunnya.
 
Demikian pula alam ini pasti ada yang menciptakan dan mewujudkannya. Bahwa kita tidak melihat Tuhan, ini bukan bukti bahwa Ia tidak ada.
 
Dikutip mantrasukabumi.com dari akun resmi nu.or.id pada 9 Juni 2021.
 
Betapa banyak hal yang kita yakini ada, padahal kita tidak melihatnya. Di antaranya akal kita, roh kita, rasa sakit dan kegembiraan kita.
 
Semuanya itu kita tidak melihatnya, tapi kita yakini keberadaannya.” Diriwayatkan bahwa sebagian dari kalangan Dahriyyah yang mengingkari adanya Allah menemui Imam Abu Hanifah radhiyallahu ‘anhu dan ingin membunuhnya.
 
Hal itu dikarenakan beliau tidak henti-hentinya membantah kesesatan mereka dan menyingkap penyimpangan mereka. Imam Abu Hanifah berkata kepada mereka:
 
“Jawablah satu pertanyaan dariku, lalu lakukanlah apa yang kalian inginkan.”
 
Mereka berkata: “Silahkan.” Lalu Imam Abu Hanifah berkata: “Apa yang kalian katakan jika ada seseorang yang menyampaikan kepada kalian:
 
Aku melihat sebuah perahu yang penuh dengan barang bawaan, penuh dengan beban, diterpa oleh gelombang yang dahsyat dan badai yang tidak menentu arahnya di tengah lautan.
 
 Perahu itu ternyata berjalan terus seakan tiada hambatan di tengah ombak dan badai tanpa ada nakhoda yang menjalankan dan mengemudikannya.
 
Apakah hal itu masuk akal?” Para ateis dari golongan Dahriyyah tersebut menjawab: “Tidak mungkin.
 
Tidak masuk akal.” Imam Abu Hanifah lantas berkata: “Subhanallah.

Baca Juga: Guru Besar UI: Walau Berat Hati, Lapangan Pekerjaan untuk Generasi Muda Hanya Tinggal 2 Saja
 
Jika akal tidak membenarkan adanya perahu yang berjalan tanpa nakhoda yang mengatur dan menjalankannya, maka bagaimana bisa akal membenarkan tegaknya dunia ini dengan berbagai perbedaan dan perubahan keadaannya serta berbagai kompleksitasnya tanpa ada yang menciptakan dan mengaturnya?”
 
Mendengar apa yang dikatakan Imam Abu Hanifah itu, para ateis tersebut tersentuh dan menangis seraya berkata kepadanya: “Anda benar.”
 
Mereka pun menyarungkan kembali pedang-pedang mereka yang telah terhunus lalu langsung masuk Islam.
 
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Allah ta’ala berfirman:


وَفِى الْاَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجٰوِرٰتٌ وَّجَنّٰتٌ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّزَرْعٌ وَّنَخِيْلٌ صِنْوَانٌ وَّغَيْرُ صِنْوَانٍ يُّسْقٰى بِمَاءٍ وَّاحِدٍ، وَّنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلٰى بَعْضٍ فِى الْاُكُلِ، اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ (الرعد: ٤)

Maknanya: “Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang, dan yang tidak bercabang; disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya.
 
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mengerti” (QS ar-Ra’d: 4). Marilah kita renungkan!.
 
Tanah yang diairi dengan air yang sama dan disinari dengan sinar matahari yang sama. Namun tumbuhannya menghasilkan buah-buahan yang berbeda rasa, warna, sifat, bentuk, bau, manfaat dan khasiatnya.
 
Karenanya, andai wujudnya segala sesuatu adalah dengan pengaruh tabiat seperti yang dikatakan oleh kalangan ateis, bukan dengan penciptaan Allah, niscaya akan sama.
 
Karena tabiat yang sama akan memberikan pengaruh pada benda dengan pengaruh yang serupa.  

Baca Juga: Update Jadwal Acara TV GTV Hari ini 9 Juni 2021, Tayang SpongeBob SquarePants Movie dan Legenda Sang Penunggu

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Jadi ini semua menunjukkan bahwa wujudnya segala sesuatu adalah dengan penciptaan Dzat yang Maha Kuasa, Maha Berkehendak dan Maha Mengetahui.
 
Oleh karena itulah, Imam asy-Syafi’i berkata: “Daun Murbei: bau, rasa dan warnanya sama. Dimakan oleh kijang lalu menghasilkan minyak misik, dimakan oleh ulat sutera lalu menghasilkan sutera, dimakan oleh unta dan menghasilkan kotoran, dan dimakan oleh kambing lalu mengeluarkan susu kambing.”  
 
Seorang arab Badui pernah ditanya tentang hal serupa, ia menjawab: “Kotoran unta menunjukkan adanya unta, dan bekas-bekas kaki menunjukkan adanya rombongan yang lewat.
 
Oleh karenanya, alam ini tiada lain menunjukkan adanya Dzat yang Maha Penyayang dan Maha Mengetahui.”
 
 Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini.
 
Semoga bermanfaat dan semakin mengukuhkan keimanan kita kepada Allah ta’ala, Tuhan yang Maha Esa dan Mahakuasa. Amin.

 
 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. 

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.***

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah