Gus Baha Beberkan Alasan Kyai Cenderung Hindari Bab Jihad

- 9 Agustus 2021, 20:35 WIB
Gus Baha Beberkan Alasan Kyai Cenderung Hindari Bab Jihad./
Gus Baha Beberkan Alasan Kyai Cenderung Hindari Bab Jihad./ /Instagram.com/@nasihat_gusbaha

Mengapa guru-guru kita (para kiai) di Indonesia menghindari membahas tema-tema ekstrem atau tema-tema keras?

KH Bahaudin Nur Salim, Narukan, Kragan, Rembang, memberikan alasan yang bersumber dari sebuah hadits berikut:

يعذب اللسان بعذاب لا يعذب به شىء من الجوارح فيقول يا رب عذبتنى بعذاب لم تعذب به شيئا من الجوارح فيقال له خرجت منك كلمة بلغت مشارق الأرض ومغاربها فسفك بها الدم الحرام وأخذ بها المال الحرام وانتهك بها الفرج الحرام فوعزتى لأعذبنك بعذاب لا أعذب به شيئا من الجوارح

Artinya: “Mulut akan disiksa dengan siksaan yang tidak akan dibebankan pada satu anggota tubuh pun. Lalu mulut bertanya kepada Tuhan, ‘Ya Tuhan, mengapa Engkau menyiksaku dengan siksaan yang tidak pernah ditimpakan kepada anggota mana pun selain aku?’ Tuhan menjawab, ‘Ada kata-kata yang menembus jajahan timur dan barat.

Dengan kalimat itu, darah yang terhormat malah menjadi mengalir, harta haram menjadi terampas, kelamin yang dilindungi malah menjadi terkoyak.

Maka, demi keagungan-Ku, Aku akan menyiksamu dengan siksaan yang tidak pernah dipikul oleh anggota tubuh mana pun’.” (Jâmiul Ahâdits: 28617)

Jadi, menurut Gus Baha’, fatwa-fatwa serius yang nantinya akan membuat orang berubah menjadi ekstremis, sengaja dihindari para kiai karena berisiko memicu perpecahan, chaos, bahkan safkud dimâ’ (pertumpahan darah).

“Anda jangan pernah berfatwa dengan meluncurkan satu kalimat, yang dengan kalimat itu, bisa saja darah-darah orang yang seharusnya dihormati, malah justru mengalir (pembunuhan),” pesan Gus Baha’.

Baca Juga: Gus Baha: Apa Dalilnya Doa Bisa Sampai kepada Mayit di Kuburan? Berikut Jawabannya

Lebih lanjut beliau menjelaskan, sudah menjadi tradisi, ulama-ulama dari dahulu itu secara turun-temurun selalu menghindari pembahasan ini.

Bukan karena mereka tidak bisa, tapi karena takut jika salah fatwa bisa menimbulkan pertumpahan darah.

Dan itu yang dihindari oleh Sayyidina Hasan bin Ali saat ‘konflik’ dengan Muawiyah.

Halaman:

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah