"Misalnya Imam sholat di bawahnya ada bom atau ular kobra, kalau gak ada cara yah mau enggak mau harus diingatkan pakai kalimat lain," ucapnya.
"Karena kalau pakai subhanallah saja nanti malah gonta-ganti surat saja, nanti tahu-tahu Imam mati dipatok ular kobra," ujarnya.
Gus Baha mengaku, berkat gojlogan seperti itu dari ayahnya itu, menjadikan ia banyak mencari referensi.
"Sampai karena dari gojlogan-gojlogan seperti itu dari bapak saya, saya nyari di kitab madzahibul arba'ah, karena memang tidak cukup," pungkasnya.***