"Jadi yang didakwahkan adalah syariat 'tholabul halal fardhun ala kulli muslimin', yang penting orang-orang itu bekerja mencari rizki yang halal," beber Gus Baha.
Namun sekarang tutur Gus Baha, yang terjadi malah kebalikan. Koruptor membangun masjid, bisnis gelap tapi hobi umroh.
Artis yang rizkinya dari mengumbar ketelanjangan atau aurat namun hobi umroh, dan lain sebagainya.
"Tholabul halal (yang wajib) tidak diperhatikan tapi yang sunnah malah dikejar," kata Gus Baha.
"Wis mbuh gak karuan. Wallahu a'lam. Mugo-mugo disepuro Gusti Pengeran," pungkasnya.
Penjelasan Gus Baha tersebut selaras dengan sabda Nabi Muhammad SAW terkait pahala orang yang meninggalkan maksiat.
“Barangsiapa yang meninggalkan kehinaan maksiat menuju kemuliaan taat, maka Allah akan membuatnya kaya tanpa harta, mengokohkannya tanpa tentara, dan membuatnya berjaya tanpa massa pendukung".***