Kenapa Belajar Ngaji Tanpa Guru itu Gurunya Setan ? Begini Penjelasan Gus Baha

- 23 September 2021, 17:50 WIB
Kenapa Belajar Ngaji Tanpa Guru itu Gurunya Setan ? Begini Penjelasan Gus Baha./*
Kenapa Belajar Ngaji Tanpa Guru itu Gurunya Setan ? Begini Penjelasan Gus Baha./* /Tangkapan layar Youtube/Najwa Syihab

 

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha pernah menyampaikan alasan kenapa belajar tanpa guru itu gurunya setan.

Dalam salah satu pengajiannya Gus Baha menjelaskan ada alasan khusus mengapa ada pepatah yang mengatakan jika belajar ngaji tanpa gurunya itu setan.

Gus Baha juga menyikapi tentang perubahan zaman sekarang yang membuat semua hal menjadi mudah.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Namun, Gus Baha menegaskan bahwa belajar ngaji itu harus ada gurunya terlebih lagi apabila kita tahu silsilah guru yang mengajar kita.

"Karena kalau orang tidak tahu silsilah seperti zaman sekarang. Wong ngaji ko tanpa guru ?! Dari internet atau buku ?, " Ucap Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Santri Kalong pada 23 September 2021.

Lalu Gus Baha kembali melanjutkan dengan mengatakan "Akhirnya sedikit-sedikit bilang sunnah rasul, repot !, " Tambahnya.

Gus Baha lalu memberikan penjelasan mengenai kenapa ketika belajar atau mengaji harus ada gurunya.

Bukan tanpa alasan, Gus Baha menuturkan jika semua itu karena diluar ilmu itu ada ahwal.

"Padahal ada pepatah ' Barangsiapa belajar tanpa guru, gurunya adalah setan '. Karena diluar ilmu itu ada ahwal, "

"Saya niati suronan. Tapi saya baru khatam kitab ini, nanti kalau ngaji saya kutip, "

Baca Juga: Hukum Mengaji di YouTube, Begini Penjelasan Gus Baha

"Kenapa kalau ngaji tanpa guru itu gurunya setan? Karena, diluar hukum diterapkan oleh Rasulullah Saw itu ada ahwal, "

Gus Baha juga mengatakan ada 3 hal penting yang menjadi landasan utama dalam masalah ini.

"Ada prilaku, ada karakter, dan ada ciri khas. Misalnya begini, contoh gampang. Semua ulama, mulai guru-guru saya sampai Rasulullah Saw, "

"Itu semuanya mengatakan bahwa nahi Munkar itu wajib, "

"Tapi mulai dulu mereka itu tidak punya tradisi jadi ekstremis, meskipun meyakini nahi munkar itu wajib, "

"Mereka punya ahwal punya tradisi kalau ada orang jahat mengundangnya ke pernikahan anaknya dia datang, " pungkas Gus Baha.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah