Gus Baha Jelaskan Alasan Orang Tidak Diampuni Allah karena Bersikap Jujur yang Ia Lakukan

- 2 Oktober 2021, 06:14 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan adab masuk rumah menurut Islam, mengetuk pintu atau salam dahulu.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan adab masuk rumah menurut Islam, mengetuk pintu atau salam dahulu. /nu.or.id

MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli tafsir Indonesia KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan alasan orang tidak diampuni karena jujur.

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam sebuah ceramahnya. Menurut Gus Baha, salah satu perbuatan yang tidak diampuni adalah orang yang jujur menceritakan kemaksiatan yang dilakukan.

Padahal kata Gus Baha, dalam pandangan masyarakat, orang yang menceritakan maksiat yang dilakukannya merupakan orang yang jujur, namun malah tidak diampuni.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

"Dengarkan baik-baik. Saya niatkan taqarrub Allah, saya tidak ada kepentingan apa-apa," ujar Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun Instagram kajian.gusbaha pada Jumat, 1 Oktober 2021.

"Dan ini menghibur, yang ketiga ini baik bagi Anda semua, dan ini haditsnya sohih," sambung Gus Baha.

Gus Baha kemudian membacakan salah satu hadits yang menjelaskan bahwa setiap perbuatan dosa manusia akan diampuni Allah.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW telah bersabda sebagai berikut:

عن سالم بن عبد اللّه قال: سمعت أبا هريرة يقول سمعت رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم- يقول: كلّ أمّتي معافى إلّا المجاهرين، وإنّ من المجاهرة أن يعمل الرّجل باللّيل عملا، ثمّ يصبح وقد ستره اللّه فيقول: يا فلان عملت البارحة كذا وكذا، وقد بات يستره ربّه، ويصبح يكشف ستر اللّه عنه

Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.”

Baca Juga: Gus Baha: Orang Cerita Maksiat Itu Jujur Tapi Malah Tidak Diampuni Allah, Ternyata Ini Alasannya

"Semua umatku diampuni Allah, kecuali orang yang memperlihatkan kemaksiatannya. Misalnya orang berzina kok di jalan, maling kok terang-terangan, itu bukan maling, tapi garong," lanjut Gus Baha.

"Orang berzina kok di jalan, atau habis berzina cerita sama orang, atau habis maling cerita sama orang," sambung Gus Baha.

Gus Baha mengatakan karena cerita atau memperlihatkan kemaksiatan itulah yang menyebabkan dosanya tidak diampuni Allah.

"Misalkan tadi malam maksiat, sudah ditutupi sama Allah, malah siangnya dia cerita, itulah yang tidak diampuni," beber Gus Baha.

Gus Baha juga menceritakan banyak yang bertanya kepada dirinya bahwa hadits ini aneh, sebab orang yang berdosa namum cerita merupakan orang jujur, namun malah tidak diampuni.

"Dalam satu sisi, statusnya kan jujur, tapi kok malah tidak diampuni. Sementara yang berbohong tidak jujur sok suci malah diampuni," kata Gus Baha.

Gus Baha kemudian menjelaskan jika kita harus membela Rasulullah SAW sebab ini ada riwayatnya.

Gus Baha juga menjelaskan cara membela Rasulullah SAW terkait hadits yang mengatakan menceritakan dosa malah tidak diampuni Allah.

"Misalnya Rukhin pernah mencium, atau Mustofa pernah pacaran, saya tidak pernah membayangkan Mustofa pacaran, yang mau siapa misalkan. Tapi bayangkan Mustofa pernah pacaran membonceng perempuan, jangan bayangkan zina itu terlalu seram," beber Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Cerita Dramatis dan Fadilah Tentang Surat Al Fatihah: Iblis Hingga Sakit dan Lemahkan Setan

"Terus sekarang Mustofa jadi Kyai, Rukhin jadi Kyai, sekarang bayangkan nanti akan tau benarnya Rasulullah SAW," sambung Gus Baha.

Gus Baha melanjutkan Rukhin pernah maksiat, pernah pacaran, pernah membonceng perempuan yang bukan mahram, begitu juga Mustofa cerita tentang maksiatnya.

Menurut Gus Baha, jika semua kyai pernah cerita memiliki masa lalu yang pernah maksiat, pasti pikiran orang akan baraneka ragam yang bisa berbahaya.

"Ternyata maksiat itu biasa, sebab kyai saja pernah. Jangan-jangan nanti malah jadi gerakan maksiat yang masif, itulah benarnya sabda Rasulullah," jelas Gus Baha.

"Anda bercerita pernah maksiat itu jujur, tapi Anda akan membuat gerakan maksiat menjadi hal yang biasa, karena setiap orang akan menganggap maksiat itu hal biasa, sebab kyai saja pernah maksiat,"

"Makanya kalau kamu habis maksiat langsung saja istigfar kepada Allah, karena jika jujur malah repot," pungkas Gus Baha.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah