Gus Baha Angkat Bicara Soal Filosofi Tarian Sufi Jalaludin Rumi: Mengambil Rahmat Lalu Menyebarkannya

- 9 Oktober 2021, 05:21 WIB
Ilsutrasi shema (tarian sufi).
Ilsutrasi shema (tarian sufi). /PIXABAY/klimkin/

Tak hanya itu, Gus Baha juga menjawab sangkaan jika tarian sufi bergantung pada yang menarinya.

Jika yang menarinya artis menarik, sementara jika yang menarik orangtua berjanggut atau bahkan kakek-kakek menjadi tidak menarik.

"Lha menontonnya, karena filosofi cinta Allah atau karena cinta penarinya?! Yang bikin perkara (masalah) kan itu," sindir Gus Baha.

"Giliran yang menari orang yang cantik kan menarik. Lha yang menarik itu filosofi menarinya apa penarinya?," sambungnya.

Ulama ahli quran dan tafsir asal Rembang itu juga mengutip salah satu kitab klasik Imrithi yang banyak digunakan di pesantren-pesantren.

 فَأُشْرِبَتْ معنى ضمير الشان * فَأُعْرِبَتْ فى الحان بالاحان

Terjemah bebas: (Maka [La ilaha illa Allah] tenggelam dalam dhomir sya’n [lubuk hati], bagaikan seorang pecandu minuman yang sedang asyik dengan diiringi irama musik).***

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah