“Jadi, bi, karena Aku (sebab ingsun) Allah, bii kaana maa kaana wa bii yaakuunu maa yakuunu, makanya titik dianggap nuqthotil wujud”, tegasnya.
“Bahwa semua wujud di alam raya ini, berkat adanya nuqthotil wujud, satu titik wujud yakni Allah Suhanahu Wa Ta’ala, dan para wali bisa membuktikan itu”, tambahnya.
“Sedangkan kamu bukan wali, kamu baca berulang kalipun, tapi orang tidak wali itu bakat, ya tidak apa-apa tidak wali kok kepingin hajatnya dikabulkan, biasa saja kalau tidak terkabul”, pungkasnya.***