Ceramah di Istana Presiden, Gus Baha Sampaikan 3 Hal Serius dan 3 Hal Rileks

- 6 November 2021, 17:10 WIB
Isi Kajian Ceramah di Istana Presiden, Gus Baha Sampaikan 3 Hal Serius dan 3 Hal Rileks./
Isi Kajian Ceramah di Istana Presiden, Gus Baha Sampaikan 3 Hal Serius dan 3 Hal Rileks./ /Instagram.com/@ceramahgusbaha

MANTRA SUKABUMI - Pada salah satu kesempatan, Gus Baha pernah mengisi kajian ceramah di Istana Presiden.

Gus Baha diundang ke Istana Presiden oleh Wakil Presiden Indonesia yakni KH. Ma'ruf Amin tak lain untuk mengisi kajian ceramah saat Haul Syeikh Nawawi Al Bantani ke-128.

Saat isi kajian ceramah di Istana Presiden tersebut, Gus Baha sampaikan 3 hal serius dan 3 hal rileks.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Akan tetapi sebelum menyampaikan kajian ceramah, Gus Baha yang terkenal dengan sopan santunnya tersebut sowan dulu kepada sahabat gurunya yaitu KH. Ma'ruf Amin.

"Saya syukur sekali diberi kesempatan sowan bersama KH Ma'ruf, karena beliau juga muznajar kami di PBNU dulu memimpin sebagai rois Am dan dekat sekali dengan guru saya KH. Maimoen Zubai," ujar Gus Baha.

Dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dari kanal YouTube Generasi Muda Nusantara pada Minggu, 11 Juli 2021.

Tak hanya itu, sebelum ceramah juga Gus Baha sempat meminta izin kepada Wakil Presiden Indonesia KH Ma'ruf Amin untuk memberikan tausiyah di Istana Presiden.

"Ini saya tanya dulu sama Pak Dokter," ungkap Gus Baha kepada KH Ma'ruf Amin.

Pada kesempatan ceramah di Istana Presiden, Gus Baha mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjelaskan banyak-banyak.

"Saya akan matur tidak banyak, tapi saya pastikan semua itu berdasarkan naskah yang ditulis Syekh Nawawi," ungkap Gus Baha.

" Saya cerita yang serius itu 3 dan yang rileks itu 3, jadi ulama dulu itu rileks diantara tulisan Syekh Nawawi saya ini termasuk pengagum tulisan Syekh Nawawi," tambahnya.

Setelah itu Gus Baha memberikan contoh yang sering ada di Indonesia.

"Saya beri beberapa contoh dan ini telah dipraktikkan di Indonesia," ucap Gus Baha.

Orang Indonesia itu kata Gus Baha pasti hafal Al-Fatihah dan semuanya merasa pintar, itu karena berkahnya Syekh Nawawi.

Baca Juga: Inilah Doa Imam Syafi'i yang tak Bisa Dikerjakan Orang Lain, Gus Baha: Mudah Tapi Haram Diamalkan

"Karena kata Syekh Nawawi itu semua Alquran dikumpulkan dalam surat Al-Fatihah, Al-Fatihah itu dikumpulkan di Bismillah, Bismillah itu dikumpulkan di Ba," ungkap Gus Baha.

"Ba-nya saja masih dipoting dikumpulkan di titiknya saja, jadi kalau orang bisa titik itu sudah menguasai satu Alquran," tambahnya.

"Karena menurut Gus Baha Syekh Nawawi memiliki pemikirannya bahwa semua Alquran itu menerangkan taufik dan taufik itu dimulai dari Ba.

"Jadi kata Allah yang ada menjadi ada dan yang tidak juga akan menjadi ada, kalau Allah menghendaki," tegas Gus Baha.

"Sehingga dulu Syekh Nawawi itu sudah sukses membuat pikiran kita itu rileks, kalau nggak bisa Alquran semuanya yah surat Al-Fatihah, kalau Al-Fatihah nggak bisa yah baca Bismillah," tambahnya.

Setidaknya orang Islam itu tidak boleh terjerumus dari Alquran kata Gus Baha.

"Saya kalau baca teks-teks Syekh Nawawi itu punya pengaruh besar dicara pandang Kyai-kyai Indonesia," kata Gus Baha.

Diantaranya kata Gus Baha yang paling monumental adalah ketika Syekh Nawawi menganalisis surat Al-Rum.

"Di Indonesia itu menerima paham beragama, tapi tidak menerima paham ateis, itu dulu pada zaman Rasulullah SAW merupakan kekuatan besar yaitu Romawi dan Persi," ungkap Gus Baha.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah