"Kenapa, karena anak langsung merekam bahwa kita (ibu) yang melahirkan,"
Dan anak menganggap bahwa ibunya saja yang melahirkannya menanggap bahwa aku adalah anak bodoh.
Perkataan tersebut akan melukai hati sang anak karena ibunya sendiri mengatakan bahwa ia bodoh.
Kemudian dr Aisyah Dahlan kembali memaparkan apabila anak yang dilukai hatinya, anak tersebut berharap orang tuanya memberikan ucapan yang menenangkan.
"Kalau tetangga bilang kamu bodoh, anak masih bisa bilang dan pulang kerumah dan berharap bahwa ibunya bilang tidak bodoh,"
Seorang anak sangat berharap apabila ada tetangganya yang mencela dan berkata buruk, orang tua dapat memberikan pujian dan kata-kata baik.
"Enggak Nak sayang, kamu gak bodoh, itu tetangga memang gak tahu kalau kamu cerdas," pungkas dr Aisyah Dahlan.***