Menemukan Uang di Jalan, Ambil atau Biarkan? Begini Penjelasan Gus Baha

- 15 November 2021, 09:05 WIB
Menemukan Uang di Jalan, Ambil atau Biarkan? Begini Penjelasan Gus Baha./*
Menemukan Uang di Jalan, Ambil atau Biarkan? Begini Penjelasan Gus Baha./* /unsplash/Mufid Majnun

 

MANTRA SUKABUMI - Ketika menemukan hak milik orang lain di jalan, semisal uang. Tentu kita bertanya-tanya dalam hati, ambil atau biarkan.

Menanggapi pertanyaan ini, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau sebutan akrab Gus Baha, pernah menjelaskan terkait hal ini.

Menurut Gus Baha, ada sikap yang kurang tepat yang kerap orang umum dilakukan ketika menemukan barang temuan di jalan.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Gus Baha sebut bahwa Rasulullah SAW pernah singgung orang yang menemukan satu buah kurma di pasar namun tak diambilnya.

Hal ini dapat dijadikan pertimbangan apa yang seharusnya dilakukan saat menemukan uang di jalan.

Menurut Gus Baha, jika seseorang temukan uang di jalan, namun tidak mengambilnya. Itu adalah wara' yang merusak Islam.

Lanjutnya, Gus Baha membeberkan sabda Rasulullah SAW terhadap kesombongan seseorang yang menemukan satu kurma di pasar namun tak mengambilnya.

''Itu wara’i (sifat warak) yang menjadikan bodoh, kata Rasulullah", ucapnya sebagaiamana dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Kajian Cerdas Official, 15 November 2021.

Kemudian Gus Baha menncontohkan isi hadits Rasulullah SAW itu dengan orang yang menemukan uang sebesar 500 rupiah di jalan.

Dengan alasan wara, orang yang menemukan uang tersebut nggan mengambilnya. Padahal jika dilihat nilai uang tersebut sangatlah kecil.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Cerita Sebelum Mbah Moen Wafat: Uang Dititipkan Pada Gus Ubab Hingga Jemput Dirinya

"Itu sifat wara’ yang malah merusak Islam!", sambungnya.

Lalau dengan rinci Gus Baha menjelaskan, bagaimanapun Islam itu mengharamkan tadhyii’ul maal (تضييع المال), menyia-nyiakan harta.

"Saya ulangi lagi, Islam melarang sesuatu tidak ada gunanya",

"Makanya, Nabi pernah menemukan satu kurma jatuh, sabdanya Nabi, “Andaikan saya tidak ragu, yakin itu bukan sedekah pasti saya makan”.

"Kemudian semenjak itu, Sayyidina Ali ketika ada kurma jatuh satu, ya dimakan. Katanya, menghilangkan takabbur (sombong)",

Ketika ada yang tanya “Mitsluka laa ya’kulu haadzaa (مِثْلُكَ لَا يَأْكُلُ هذا)”, semestinya orang selevel Anda tidak makan seperti ini.

إِنَّ مِنَ الْوَرَعِ جَهْلًا

Sebagian sifat warak itu menjadikan bodoh. Karena kalau kamu terlalu wara’ itu terjadi idhaa’atul maal (إضاعة المال), yakni pada harta yang sia-sia.

Makanya ulama mengatakan, luqathah (لقطة) barang temuan itu kalau barangnya ada nilainya. Misalnya menemukan uang 1 juta, lalu (harus) diumumkan.

Tapi, kalau sepele ya dimakan. Nanti kalau ada orangnya komplain ya dikembalikan. Kalau nggak ya nggak.

Tapi, masak ada pisang goreng satu jatuh, terus ada orang yang punya komplain itu kan orang terlalu pelit.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah