MANTRA SUKABUMI – Gus Baha memaparkan dalam kajian Nashoihul Ibad perihal keutamaan sholat sunnah rawatib.
Menurut Gus Baha, sholat sunnah rawatib ialah sholat yang mengiringi tepat ketika ibadah sholat fardu (sholat wajib lima waktu) tiba.
Gus Baha pun menjelaskan yang dimaksud dengan mengiringi tersebut adalah sholat sunnah yang dilaksanakan ketika sebelum dan seusai sholat wajib didirikan.
Baca Juga: Gus Baha: Merasa Bangga Diri dan Sombong itu Masuk Perkara yang Dilarang, Berikut Penjelasannya
Dengan demikian sholat sunnah rawatib ini sebetulnya terbagi menjadi dua bagian yakni sholat sunnah yang dilakukan sebelum (qobliyah) dan sesudahnya (bakdiyah).
Sebagaimana tertera dalam kitab Nashoihul Ibad Maqolah 6 yang telah diriwayatkan dari Abdullah bin Al Mubarak (Cucu Al Qadhi Nouh Al Marwazi):
مَنْ صَلَّى كُلَّ يَوْمٍ اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فَقَدْ اَدَّى حَقَّ الصَّلَاةِ وَمَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ اَيَّامٍ فَقَدْ اَدَّى حَقَّ الصِّيَامِ وَمَنْ قَرَأَ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ آيَةٍ فَقَدْ أَدَّى حَقَّ الْقِرَاءَةِ وَمَنْ تَصَدَّقَ فِى جُمُعَةٍ بِدِرْهَمٍ فَقَدْ اَدَّى حَقَّ صَدَقَةٍ .
“Barangsiapa yang telah mengerjakan shalat sebanyak dua belas rakaat dalam setiap harinya, maka berarti ia telah memenuhi hak shalat.
Barangsiapa yang telah berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulannya, maka ia telah memenuhi hak puasa.