Gus Baha Jelaskan Kaedah Kebenaran Tidak Boleh Ditinggalkan Hanya karena Adanya Banyak Kebatilan

- 21 November 2021, 08:05 WIB
Gus Baha Jelaskan Kaedah Kebenaran Tidak Boleh Ditinggalkan Hanya karena Adanya Banyak Kebatilan
Gus Baha Jelaskan Kaedah Kebenaran Tidak Boleh Ditinggalkan Hanya karena Adanya Banyak Kebatilan /Facebook.com / Ngaji Gus Baha'.

Tetapi sebenarnya banyak yang tidak menyangka bila ayat tersebut dapat dijadikan dasar kaedah ‘laa yutrakul haq liajlil bathil ’.

Gus Bahapun langsung membaca ayat yang dimaksud yaitu QS Al Baqoroh ayat 158 yang berbunyi:

اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ

Sofa dan Marwa itu hakekatnya adalah bagian dari siar-siar Allah SWT, maka barang siapa yang haji dan umrah tidak apa-apa towaf.

Baca Juga: Gus Baha Ceritakan Kisah Nyata, Ia Sering Ditegur Istrinya Karena Melakukan Hal ini pada Anaknya

Gus Baha menegaskan Allah SWT menggunakan kata tidak apa-apa (فَلَا جُنَاحَ) terus saja towaf di antara Sofa dan Marwa.

Memang bahasa yang Allah SWT gunakan dan disebutkan di dalam Al Qur’an yaitu dengan kata towaf namun maknanya yaitu sa’i.

Sesuai penjelasan Syeikh Izzuddin bin Abdussalam sebenarnya dahulu itu di Sofa ada berhala bernama Isab sedangkan di Marwa Naila.

Kedua berhala tersebut disembah oleh orang-orang jahiliyah, sehingga kaum muslimin yang beriman merasa risih beribadah di sekitarnya.

“Karena ada berhala mereka merasa risih kalau ibadah ritual tauhid di situ, tapi kata Allah SWT teruskan saja kamu towaf atau sa’i di situ,” jelas Gus Baha.

Halaman:

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah