Gus Baha: Jangan Menghukumi Orang Pelit, Kecuali Kamu Tidak Tamak Kepadanya

- 26 November 2021, 12:30 WIB
Gus Baha: Jangan Menghukumi Orang Pelit, Kecuali Kamu Tidak Tamak Kepadanya./
Gus Baha: Jangan Menghukumi Orang Pelit, Kecuali Kamu Tidak Tamak Kepadanya./ /Tangkapan layar Youtube.com/ Najwa Shihab

MANTRA SUKABUMI - KH Bahauddin Nursalim atau yang biasa disebut Gus Baha, memaparkan dalam satu ceramahnya tentang menghukumi orang pelit.

Menurut Gus Baha, tidak ada orang pelit kecuali kamu tamak kepadanya.

Kemudian Gus Baha juga mengatakan bahwa sebenarnya ketika menghukumi orang lain pelit itu karena tamak.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Menurut ilmu tasawuf, tidak ada sifat pelit yang ada adalah tamak.

"Apa kamu bisa menghukumi orang pelit saat kamu tidak tamak kepadanya?" tanya Gus Baha.

"Semisal saya gak tamak sama Rukhin, dan Rukhin gak memberi saya, tidak akan saya cap pelit karena saya tidak berharap kepadanya." jelas Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Santri kalong pada Jumat, 26 November 2021.

Jadi menurut Gus Baha ketika menghukumi orang lain pelit itu karena tamak, berhubung tamak, kecewa, lalu menghukumi nya pelit.

Kemudian Gus baha memberikan contoh, ketika ada cewek cantik, sombong dan kamu tidak punya rasa kepadanya, kamu tidak akan menghukumi nya sombong.

Namun kata Gus Baha, saat kamu ingin mendapat perhatian, dan dia tidak menyapa.

"Dasar sombong! Kenapa dia tidak menyapaku!?" ucap Gus Baha dalam contohnya.

Tapi kata Gus Baha, ketika kamu tidak menyimpan rasa seperti cewek-cewek cantik di Jakarta yang tidak kamu kenal lalu lalang lewat dan dia tidak menyapamu, tidak kamu permasalahkan karena kamu tidak menyimpan rasa.

Makanya kata tasawuf, yang merusak hukum itu nafsu.

Termasuk menghukumi orang lain pelit, itu juga karena nafsu tamak.

"Ada cewek cantik, kamu anggap sombong karena dia menolak lamaranmu, makanya kamu anggap dia sombong," jelas Gus Baha.

"Padahal bagi Allah cewek itu sudah benar, karena musibah jika dia terima lamaranmu." lanjutnya.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Enam Perkara yang Patut Ditakuti dari Utsman bin Affan, Agar Hidup Terhindar dari Keburukan

Kemudian Gus Baha menjelaskan bahwa sebetulnya kiyai bisa masuk surga hanya dengan satu santri.

Mengajar satu santri, dengan ikhlas, surga, mengimami jamaah satu orang, surga.

Hingga kemudian dia tamak.

"Sudah saya bela-belain pergi ke masjid siang hari, ternyata makmumnya hanya tiga!" tegas Gus Baha memberikan contoh.

Kemudian kata Gus Baha malaikat janggal, kalau tiga makmum bisa membuatmu masuk surga, kenapa harus tiga saf? Akhirnya diapun marah-marah.

"Apa-apaan desa ini tidak ada yang pergi ke masjid? Neraka kalian semua!"

Maka kata Gus Baha diapun masuk Neraka, karena hal yang sunnah malah diwajibkan.

"Biarkan saja, gak jamaah juga gak masalah karena cuma farsu kifayah, yang penting ada 2-3 orang yang mengisi masjid, teriak-teriak di speaker, sudah bagus yang penting ada syiar disitu." jelas Gus Baha.

Lalu Gus Baha mengatakan bahwa Abdul Qasim al-Junaidi ditanya, ada orang yang sedang bekerja, kalau dia jamaah dimarahi majikannya, kalau tidak dia kehilangan fadhilah jamaah.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah