Sama Hidup di 2 Alam, Namun Beda Hukum Kepiting Laut dan Kepiting Sawah, Gus Baha: yang Bilang Halal Naif

- 4 Desember 2021, 04:47 WIB
Sama Hidup di 2 Alam, Namun Beda Hukum Kepiting Laut dan Kepiting Sawah, Gus Baha: yang Bilang Halal Naif
Sama Hidup di 2 Alam, Namun Beda Hukum Kepiting Laut dan Kepiting Sawah, Gus Baha: yang Bilang Halal Naif /Pixabay/WikiImages/Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Penjelasan Gus Baha tentang hukum kepiting laut dan kepiting sawah menurut para ulama.

Sama-sama hidup di dua alam, namun kata Gus Baha antara hukum kepiting laut dan kepiting sawah berbeda.

Gus Baha mengungkapkan bahwa hukum kepiting laut dan kepiting sawah khilafiyah di antara para ulama.

Baca Juga: Bukan Pemain Ikatan Cinta, Shopee 11.11 Big Sale Hadirkan NCT 127 di Malam Puncak Pesta Belanja

Baca Juga: Hukum Mandi Junub di Hotel Menurut Gus Baha: Bisa Tidak Sah jika Tak Lakukan ini

Sebagian ulama ada yang mengatakan haram dan ada juga yang mengatakan haram. Namun kata Gus Baha banyak ulama yang mengatakan bahwa kepiting sawah itu haram.

Dalam suatu kesempatan, Gus Baha bertanya pada semua jamaahnya tentang kenapa kepiting sawah haram sedangkan kepiting laut halal.

"Kenapa yuyu atau kepiting sawah haram?," tanya Gus Baha, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video yang di kanal YouTube Agus Mujib pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Setelah ditanya, kata Gus Baha banyak yang menjawab bahwa kepiting sawah haram karena hewan amfibi atau hewan yang hidup di dua tempat.

“Karena amfibi, Gus. Bisa hidup di dua alam," jawab jamaah.

"Memangnya kepiting laut nggak?," tanya Gus Baha kembali.

"Oh beda, Gus, sayang Gus kalau haram," jawab jamaah.

Mendengar jawaban tersebut Gus Baha pun tertawa sambil menggelengkan kepala karena ada hukum seperti itu.

Baca Juga: Jangan Ada Sabun dan Sampo Saat Mandi Junub, Gus Baha: Mandi Junub Banyak yang Salah

Akhirnya ulama ahli tafsir dan Al-Qur'an membuat suatu kesimpulan bahwa kepiting sawah haram itu karena kecil dan kurang enak.

"Kalau yuyu atau kepiting sawah haram kan tidak ngefek, karena kecil. Ya selama ini sudah terlanjur makan itu," ungkap Gus Baha.

Untuk itu, Gus Baha mengatakan bahwa Kyai yang mengharamkan kepiting laut itu hanya minoritas kan?

Berbeda dengan Kyai yang mengharamkan kepiting sawah banyak sekali atau mayoritas, karena cuma kecil saja.

"Jadi, kita ribet ikut siapa?," ujar Gus Baha.

"Kata siapa ahli fiqih nggak mikir untung rugi, makanya saya ini jadi bingung," sambungnya.

Menurut Gus Baha jadi Kyai itu susah dan bingung karena sebagian gurunya itu mengharamkan kepiting laut.

"Nah, kalau saya berkunjung ke daerah Juwana (Pati), penghormatan tertinggi santri itu kalau menyuguhi kiainya kepiting, karena itu makanan ‘termahal’," ungkap Gus Baha.

Gus Baha pada waktu itu bingung, mau tidak makan itu sepertinya sudah dipersiapkan betul, karena nyari yang mahal kan.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Kata Gus Baha Profesi ini Haram Secara Hukum untuk Perempuan

Mau makan itu tapi sebagian guru Gus Baha mengharamkan, hingga akhirnya kata Gus Baha ini ad-darurat(الضرورة), makan dirinya maka sekadarnya.

"Kalau saya habis tiga pasti israf (berlebihan), Hahaha… Kalau habis 1 (kepiting) prosedur hormat yang menyuguhi," ujar Gus Baha.

"Sebetulnya ada sisi naif dari yang bilang kepiting halal. Naifnya tadi—tapi saya tidak mengakui, karena itu masalah khilafiah ya—semoga yang mengatakan halal juga benar karena punya perhitungan “eman” (sayang sekali)," tambahnya.

Tapi Gus Baha mengatakan bahwa tidak apa-apa versi naif yang bilang halal, semoga dimaafkan Allah.

Jadi intinya mengenai hukum kepiting laut sebagian ulama atau Kyai ada yang mengatakan haram termasuk guru Gus Baha, namun ada yang mengatakan halal.

Sedangkan untuk kepiting sawah banyak ulama atau Kyai yang sepakat bahwa itu haram.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah