Lebih lanjut Gus Baha mencontohkan orang yang merasakan kenyamanan akal menerima ajaran Rasulullah seperti kepercayaan seorang pasien terhadap dokter yang mengobatinya.
Ketika pasien diberi obat ia akan benar-benar merasa nyaman, beda ketika pasien tidak percaya maka akan menyangkal resep tersebut.
Pesan yang bisa dipetik dari ceramah Gus Baha adalah ciri orang yang benar-benar beriman adalah senantiasa mudah menerima dan menjalankan tuntunan dari Rasulullah.
Puncak dari ajaran Rasulullah adalah akhlak, sehingga kalau ada yang merasa iman kepada Rasulullah namun menanggalkan akhlak mulianya, tentu keimanan seseorang tersebut belum bisa dikatakan sempurna.
"Manisnya iman itu puncaknya iltidzadzan aqliyan, kenyamanan akal karena iltidzadz aqliy dapat merasakan kesempurnaan dan tata riilnya yang dapat mengantarkannya kepada kemaslahatan dan dunia dan akhirat," pungkas Gus Baha.***