Pasalnya, kebanyakan manusia mengaduh atau mengeluh duluan ketika ada bencana alam, bukan menyebut atau mengingat nama-nama Allah SWT.
"Orang yang zalim ngomong (saat bencana alam) malah gak nyebut, ini malah jauh Allah, (nyebut) waduh-waduh, tidak nyebut (nama Allah)," ucapnya.
Baca Juga: Simak, Ini Pesan Penting Gus Baha untuk Para Wanita
Oleh karena itu, ketika bencana alam terjadi bisa menjadi 'ajang' bagi orang saleh untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Meski terjadinya bencana alam tak sekaligus meluluhlantakan Bumi, tapi pasti ada rasa takut dalam diri manusia.
"Tapi kan satu-satu, yang maksiat takut, yang taat juga takut (pada bencana alam)," katanya.
"Kalau menurut ilmu tasawuf tak masalah. Takutnya orang taat merasa dirinya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT," sambungnya.
Kemudian Gus Baha menegaskan bahwa jangan melulu minta solusi, tapi berdoa kepada Allah SWT kurang.
Maka, katanya, ketika bencana alam terjadi harus banyak memanjatkan doa.
"Makanya jangan sedikit-sedikit minta cari solusi, harus berdoa, kita gak pernah tahu kehendak Allah SWT," ujarnya.***