Gus Baha: Mudahnya Menghargai Perasaan Orang Lain itu dengan Menghindari Omongan seperti Ini

- 9 Desember 2021, 14:40 WIB
Jika Jumlah Wanita Masih Bisa Dihitung, Maka Haram Dinikahi, Gus Baha: Anak Jangan Hilang
Jika Jumlah Wanita Masih Bisa Dihitung, Maka Haram Dinikahi, Gus Baha: Anak Jangan Hilang /Tangkap Layar/@ngajigusbaha

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha dalam satu ceramahnya menjelaskan mudahnya menghargai perasaan orang lain.

Menurut Gus Baha, cara menghargai orang lain itu gampang, asal tidak pernah menyinggung perasaannya maka aman.

Gus Baha berpesan agar kita hendaklah selalu menghindari omongan seperti ini agar tidak membuat sakit hati orang lain.

Baca Juga: Jangan Merasa Susah Apalagi Takut Miskin, Gus Baha: Kita Ada karena Allah

Karena kalau sudah menyinggung perasaan orang, yang ada malah salah kaprah dan malah kita yang akan dijauhi oleh orang lain.

Lantas omongan seperti apa yang dimaksud Gus Baha? Berikut penjelasannya.

"Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan Ramadhan: 'Rugi, Ramadhan hanya setahun sekali kok gak sholat tarawih di masjid berjamaah' itu namanya tak menghargai perasaan orang." tutur Gus Baha sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Ngaji Kyai Terjemah pada Kamis, 9 Desember 2021.

Kemudian kata Gus Baha, diluar sana juga ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati.

Mereka juga ingin ikut tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja untuk keluarganya.

"Tarawih itu sunnah, sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang utama". Jelas Gus Baha.

Lalu Gus Baha mengatakan bahwa dalam riwayat jelas sekali, Nabi Muhammad itu sangat mencintai sholat tarawih, tapi beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari sholat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib.

Baca Juga: Wanita Hamil Diluar Nikah Bolehkan Dinikahkan? Gus Baha Jelaskan Aturannya

Bahkan dalam hal sholat wajib, Gus Baha mewanti-wanti agar imam sholat jangan terlalu lama membaca bacaan sholat.

"Kanjeng Nabi itu sangat suka sholat, suatu saat ketika Kanjeng Nabi mengimami sholat, beliau mendengar bayi menangis, kemudian kanjeng Nabi memutuskan untuk mempercepat sholatnya. Khawatir ibu dari bayi yang jadi makmumnya." ungkap Gus Baha.

Gus Baha juga pernah disowani oleh kiai yang mengeluh karena jama'ahnya tak bertambah.

Sambil tertawa Gus Baha menjawab, "loh Jangan-jangan orang yang tidak datang sudah hebat."

"Loh Kok bisa, Gus..?"

"Kamu kan mengajarkan supaya orang berbuat baik kepada keluarganya.

Mungkin orang yang tidak mengaji itu sedang mempraktekkan ajaran itu, dia mungkin sedang makan Bakso dengan keluarganya." jelas Gus Baha.

"Kamu kan mengajarkan supaya orang mencari nafkah yang halal.

Nah, orang yang tidak datang itu mungkin sedang bekerja mencari nafkah yang halal untuk kehidupan keluarganya." lanjutnya.

Baca Juga: Inilah Mengapa Orang Sholeh Harus Kaya, Gus Baha Jelaskan Maksudnya

Kiai itu terdiam lalu berkata, "Masak sih, Gus..?"

"Loh kamu itu dikasih tahu kok gak percaya. Makanya, jadi kyai itu yang bijak".

Kemudian Gus Baha menjelaskan bahwa kiai itu penyangga umat banyak.

Kalau mau bikin kajian, jangan saat orang bekerja, jangan sampai orang-orang berpikir bahwa Islam itu hadir sebagai masalah.

Itulah penjelasan Gus Baha terkait omongan yang harus kita hindari agar tidak menyinggung perasaan orang lain.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah