Network
MANTRA SUKABUMI - Gus Baha sampaikan bahwa Allah SWT akan memberkahi orang yang selalu memiliki harapan, seperti di Indonesia.
Gus Baha mengatakan bahwa di Indonesia banyak orang fasik, tetapi dengan berkahnya harapan perubahan akan menjadi baik.
Kemudian Gus Baha memberikan contoh sekarang masih nakal dan tidak mau sholat, harapannya suatu saat baik serta sholat.
Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021
Gus Baha juga memberikan permisalan harapan seperti bila saat ini masih pelit, maka pada waktunya nanti jadi dermawan.
Selanjutnya Gus Baha menjelaskan bahwa barokahnya semua itu kefasikan dianggap dilakukan hanya untuk sementara waktu.
“Di Indonesia itu banyak orang fasik, tetapi berkahnya harapan,” kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah akun instagram @kyaigusbaha pada 8 Desember 2021.
Gus Baha lalu menyampaikan kisah mengandung hikmah, di mana Rasulullah SAW menyaksikan seorang wanita sedang menyalakan api.
Apabila api tersebut mati wanita itu meletakkan anaknya terlebih dahulu di tempat aman, lalu berusaha menyalakannyya kembali.
Ketika api sudah menyala dengan baik maka wanita tersebut akan menggendong anaknya kembali di tempat aman.
Baca Juga: Gus Baha: Ada Orang Kaya Ahli Ibadah Dilarang Allah SWT Masuk Surga Karena Hal Sepele Ini
Lalu Rasulullah SAW bertanya, apakah kalian berpendapat wanit atersebut akan memasukkan anaknya ke dalam api?.
Maka sahabat yang ada bersama Rasulullah SAW saat itu menjawab tidak mungkin, seorang ibu tak akan memasukkan anaknya ke api.
“Allah arhamu min hazihi biwaladihaa, Allah SWT lebih rahman dan rahim dibanding wanita ini kepada anaknya,” terang Gus Baha.
Menurut Gus Baha, ucapan harapan semaca yang sabdakan Rasulullah SAW itulah yang harus banyak dikenalkan dan dikampanyekan.
Agar manusia hidup di dunia ini memiliki hubungan yang tenang, baik, nyaman, dan asyik kepada Allah SWT serta semakin dekat.
Sehingga akan selalu muncul harapan bahwa yang sedang nakal atau ahli maksiat saati ini akan bertaubat pada waktunya.
Tidak boleh bagi manusia yang sudah sholeh atau baik menghukumi kepastian orang lain yang nakal ahli maksiat selamanya buruk.***
