Itulah sebabnya, katanya, orang yang berdzikir lebih banyak, hajat orang tersebut akan lebih dikabulkan.
"Ketika mereka tergores apapun, Allah sangat suka dengan orang-orang yang menyebut nama-Nya," katanya melanjutkan.
Alasan lain kenapa Allah SWT menyukai orang yang berdzikir karena Dia kerap cemburu apabila hamba-Nya lebih banyak memikirkan yang lain.
"Maka, adab sedang berdoa adalah hati kita seakan-akan sedang berbicara langsung kepada-Nya," sambungnya.
Kemudian, adab yang terakhir yakni sesudah melafazkan doa, adalah tak boleh berprasangka buruk.
Adapun prasangka buruk itu salah satunya mempertanyakan kenapa hajat atau doa belum dikabulkan Allah SWT.
"Semua doa pasti dikabulkan. Rasulullah-lah yang memberikan garansi," katanya.
Oleh karena itu, Buya Arrazy Hasyim di akhir penjelasannya mengingatkan untuk memegang janji Rasulullah tersebut.
Kemudian tinggal tunggu kapan Allah mengabulkannya di waktu yang tepat menurut-Nya, bukan menurut pandangan manusia.***