"Jika ingin merasakan mimpi Rasulullah bahkan bertemu dengannya, perbanyaklah sholawat," ujar Buya
Buya katakan mimpi adalah terjemahan dari alam bahawah sadar kita. Artinya, apa yang sering kita lakukan saat dalam keadaan terjaga, itulah yang kerap muncul di mimpi kita.
"Karena mimpi itu terjemahan dari alam bawah sadar kita. Disaat sadar, kita menabung apa ke kolbu? Nabung dzikir, nabung sholawat. Jika itu yang sering kita baca, itu tabungan alam bawah sadar kita,"
"Apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang dikata, itu masuk ke alam bawah sadar. Disimpan dalam memori qolbu,"
"Jika dia telah tumpah ruah, telah banyak nanti rasa itu akan mampu membuat kita melihat alam malakut, minimal di alam tidur yang nabi katakan: Man roani fil manam, faqod roani,"
"Yang mimpi melihat aku, itu masuk ke alam ruh, dia benar-benar bertemu aku, bukan dari setan (kata nabi),"
"Smoga kita termasuk yang nabi sebut dalam hadits: tidak tersisa lagi dari kabar-kabar gembira, dari kabar-kabar ruhani, kabar-kabar dari langit, hiburan bagi ulama-ulama kecuali mimpi yang indah,"
"Apa mimpi yang indah? Bukan mimpi basah. Tapi mimpi bertemu ruh paling mulia, ruh Rasulullah SAW,"***