Ketika Kaya Banyak Teman, Namun Saat Miskin Mereka Pergi, Kata Gus Baha itu Bukan Musibah, Tapi Suatu Kenikmat

- 25 Desember 2021, 20:01 WIB
Ketika Kaya Banyak Teman, Namun Saat Miskin Mereka Pergi, Kata Gus Baha itu Bukan Musibah, Tapi Suatu Kenikmat
Ketika Kaya Banyak Teman, Namun Saat Miskin Mereka Pergi, Kata Gus Baha itu Bukan Musibah, Tapi Suatu Kenikmat /Instagram/@gusbahaofficial

Lalu Gus Baha menambahkan, alih-alih dianggap musibah hal tersebut seharusnya merupakan suatu kenikmatan.

Baca Juga: Bahas Kisah Imam Malik, Gus Baha Tidak Terima Diatur: Saya Lawan Pejabat Sekarang di Pengadilan

Teman-teman yang meninggalkan ketika kita sedang jatuh miskin, itu sudah di desain oleh Allah, dan harusnya jadi suatu kenikmatan.

"Kata ulama itu, hal itu harusnya satu kenikmatan
Allah bikin tradisi ketika kita jatuh, teman lama tidak menengok itu harusnya satu kenikmatan," terang Gus Baha.

Ulama kharismatik itu memaparkan, semisal dulu ketika kaya punya teman komunitas Alphard atau mobil lainnya, lalu jatuh miskin jadi buruh, misal jadi tukang bata.

Jika jatuh miskin dan jadi buruh, namun teman-teman yang kaya masih tetap main ke tempatmu hal itu sangat rawan, karena hanya jadi tontonan, dan kamu pun akan malu.

Maka Gus Baha menyebut bahwa itu merupakan suatu kebaikan karena Allah menciptakan tradisi seperti itu, sehingga kemiskinan kamu tidak diketahui.

"Baik Allah bikin adat teman lamamu gak main semua, sehingga kemelaratan kamu nggak ada yang tahu," tegas Gus Baha.

Kemudian Gus Baha menyebut bahwa Allah membuat tradisi teman meninggalkan saat jatuh miskin adalah suatu nikmat kebaikan yang lebih maslahat.

Baca Juga: Gus Baha: Ini Hal Paling Dikenang oleh Saya dan Ulama Dalam Negeri serta Bahkan Dunia saat Gus Dur Turun

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah