"Idzaa Qoolar rojulu halakan naasu fahuwa ahlakuhum"
"Jika ada orang berkomentar 'Orang sedunia rusak, tidak ada yang benar' Maka dialah orang yang paling rusak," ucap Gus Baha memaknai hadits itu.
Perkataan itulah yang dilarang oleh Nabi, kalimat yang menyatakan keburukan orang lain.
Kemudian Gus Baha menerangkan bahwa kalimat ini menandakan orang itu ujub dan belum tentu tuduhannya itu benar.
Makanya sebelum menyebarkan keburukan, hendaklah tau aa yang sebenarnya terjadi.
"Menyebar keburukan orang kok bangga," pungkas Gus Baha.***