Gus Baha lalu mengisahkan pernah diundang pada kesempatan tahlil dan berdiskusi dengan luluasan Universitas Umul Qura Mekah Arab Saudi.
Dalam pembicaraan lulusan Umul Qura tesebut mengatakan bahwa acar ini doa bersama, karena jika istilahnya tahlil ada perbedaan pendapat.
Tetapi jika istilahnya menggunaka kata doa maka itu kesepakatan ulama seluruh dunia, Gus Bahapun mengatakan terserah saja mau disebut apa.
Menurut Gus Baha istilah apapun di dunia tidak menjadi penting, tetapi catatan di malaikat itu yang harus diperhatikan kareana itulah yang menentukan.
Gus Bahapun kembali lagi kepada pembahasa ayat tentang kiamat, di mana anak dan harta tidak bermanfaat kecuali bagi orang beriman.
Orang beriman yang anaknya sholeh berdoa dan harta yang disedekahkan tetap bermanfaat, lalu bisa juga merunut ke atas silsilah ayah dari si mayit.
Menurut Gus Baha kakek dan kakek buyut dari orang yang meninggal juga bisa bermanfaat, lalu dirinya menyebutkan ayat Al Qur’an yang menerangkan hal tersebut.***