Artinya: hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan, (QS Al Fatihah 5).
Berdoa itu cukup dengan ungkapan seperti pada ayat selanjutnya dalam surat yang sama:
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
Artinya: tunjukilah kami jalan yang lurus, (QS. Al Fatihah 6).
Sebagai seorang hamba tidka seharusnya membahas dikabulkan atau tidak, yang utama adalah mengungkapkan hajat.
Dikabulkan atau tidak oleh Allah SWT, bukanlah urusan manusia tetapi wilayah dari pada Yang Maha Kuasa jika berkehendak maka dikabulkan.
Jika tidak berarti tetap harus bersabar dan berprasangka baik, bisa jadi belum tiba waktu yang sesuai sehingga bila dipaksakan akan buruk.
Menurut Gus Baha kondisi doa yang dipanjatkan hampir sama dengan seorang laki-laki yang melamar perempuan.
Pihak lelaki tidak bisa mengintervensi wilayah menerima atau tidak, jawaban sepenuhnya ada di pihak perempuan.
Sangat tidak layak sekali apabila pihak lelaki memaksakan kehendaknya untuk diterima lamarannya, bahkan akan terjadi sebaliknya.