Dari Langitan ia pindah ke Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan.
Kemudian ke Pondok Pesantren Keboncandi. Selama belajar di Pondok Pesantren ini beliau belajar pula kepada Kiai Nur Hasan yang menetap di Pondok Pesantren Sidogiri, 7 kilometer dari Keboncandi.
Baca Juga: Amalan Asmaul Husna Ya Fattah Ya Razzaq agar Rezeki Lancar, Berikut Amalan Lainnya
Di setiap perjalanannya dari Keboncandi ke Sidogiri, ia tak pernah lupa membaca Surat Yasin.
Nah, setelah kita mengenal secara singkat Syaikhona Kholil Bangkalan, berikut adalah doa yang dimaksud seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan facebook Ala nu:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ تَحَصَّنْتُ بِذِيْ الْعِزَّةِ وَ الْجَبَرُوْت وَ اعْتَصَمْتُ بِرَبِّ الْمَلَكُوْت وَ تَوَكَّلْتُ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْت إِصْرِفْ عَنَّا هَذَا اْلأَذَى وَ الْبَلَا وَ الْوَبَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
Artinya:
"Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku membentengi diri dengan Allah Dzat yang memiliki keagungan dan keperkasaan, aku berlindung kepada Allah Pemilik Malakut (kerajaan langit) dan aku berpasrah kepada Allah Dzat yang hidup dan tak akan mati. Ya Allah singkirkan dari kami penyakit, bala' dan wabah ini.. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha kuasa atas segala sesuatu".***