Amalan Syaikhona Kholil Bangkalan agar Dijauhkan dari Wabah Virus Omicron, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

- 28 Januari 2022, 13:30 WIB
Long Covid: Para Dokter Temukan ‘Tanda Antibodi’ pada Pasien Berisiko Tinggi. pixabay.com/illustrations/virus-covid-science-covid19-4937553/
Long Covid: Para Dokter Temukan ‘Tanda Antibodi’ pada Pasien Berisiko Tinggi. pixabay.com/illustrations/virus-covid-science-covid19-4937553/ /

Makam Syaikhona Kholil di Bangkalan, kini menjadi tujuan ziarah umat Islam.

Selain berziarah ke Walisongo, para peziarah dari pelbagai wilayah di Nusantara selalu menyempatkan ziarah ke Makam Syaikhona Kholil di Bangkalan.

Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif al-Bankalani berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati.

Ayah Abdul Lathif adalah Kiai Hamim, putra dari Kiai Abdul Karim bin Kiai Muharram bin Kiai Asror Karomah bin Kiai Abdullah bin Sayyid Sulaiman Basyeiban. Sayyid Sulaiman inilah yang merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati dari pihak ibu.

Syaikhona Kholil dididik dengan sangat ketat oleh ayahnya. Mbah Kholil kecil memiliki keistimewaan yang haus akan ilmu, terutama ilmu Fiqh dan nahwu. Bahkan ia sudah hafal dengan baik 1002 bait nadzam Alfiyah Ibnu Malik sejak usia muda.

Setelah dididik, orang tua Mbah Kholil kecil kemudian mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu.

Mengawali pengembaraannya, Mbah Kholil muda belajar kepada Kiai Muhammad Nur di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur.

Dari Langitan ia pindah ke Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan.

Kemudian ke Pondok Pesantren Keboncandi. Selama belajar di Pondok Pesantren ini beliau belajar pula kepada Kiai Nur Hasan yang menetap di Pondok Pesantren Sidogiri, 7 kilometer dari Keboncandi.

Baca Juga: Bukan Sholat Taubat dan Istighfar, inilah 5 Amalan Penghapus Dosa

Halaman:

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah