Namun jika hal itu merupakan urusan kehormatan allah, Nabi Muhammad SAW sulit untuk memaafkan.
"Maksudnya gini, jika kehormatan Allah ditindas, jika kehormatan allah dilukai, maka tidak ada orang segarang seperti garangnya kanjeng Nabi, faham ya," jelas Gus Baha.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Nikahi Wanita Hamil Sebab Zina? Inilah Jawaban Gus Baha
"Nabi itu kalau dihujat orang urusan pribadi nggak apa-apa, tapi kalau yang dihujat quran itu Nabi akan marah besar, dan tidak ada orang yang bisa marah semarah Kanjeng Nabi," sambungnya.
Gus Baha lantas mencontohkan jika ada orang yang menjadi Kyai yang benar, apabila memanggil santi namun tidak lekas datang, maka harusnya biasa saja jika mencontoh Nabi.
"Tapi kalau ada santri menunda-nunda shalat subuh, itu kamu tersinggung," bebernya.
Sebab lanjut Gus Baha jika menunda-nunda shalat subuh ada hak Allah yang dilanggar oleh santri tersebut.
"Tapi kalau masalah buatin kopi, itu haddunnafsi atau urusan pribadi," pungkas Gus Baha.
Hal yang sama juga pernah disampaikan salah satu ahli tafsir terkemuka Prof Quraish Shihab.
Dalam cuplikan percakapan Quraish Shihab yang diunggah ke kanal Youtube Najwa Shihab pada Selasa, 5 Mei 2020 lalu Quraish Shihab menyabut Nabi pernah marah.