Gus Baha Ungkap Kisah Mengharukan Isra Mi'raj: Rata-rata Ulama Berpendapat Itu untuk Menghibur Nabi Muhammad

- 28 Februari 2022, 12:26 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha ungkap kisah mengharukan di balik peristiwa Isra Mi'raj bagi umat Islam
KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha ungkap kisah mengharukan di balik peristiwa Isra Mi'raj bagi umat Islam //Instagram/@99.nusantara

MANTRA SUKABUMI - Salah satu ulama ahli tafsir Indonesia KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkap kisah mengharukan Isra Mi'raj.

Menurut Gus Baha, rata-rata ulama berpendapat jika peristiwa Isra Mi'raj merupakan cara Allah SWT menghibur Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam sebuah ceramahnya yang diunggah kanal YouTube Generasi Muda Nusantara.

Baca Juga: Benarkah Khutbah Pakai Pengeras Suara atau Toa Tidak Sah, Gus Baha Ceritakan Sejarahnya

"Hiburan dari Allah SWT, sebagai pelipur lara saat Nabi Muhammad SAW mengalami dua kesusahan," ujar Gus Baha mengawali.

Menurut Gus Baha, periode Mekkah merupakan periode tersulit yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW.

"Beliau sudah minoritas, kecil, miskin, dan tidak memiliki pendukung. Satu-satunya yang menjamin Nabi tidak dibunuh itu karena dilindungi oleh pamannya yakni Abu Thalib," kata Gus Baha.

"Termasuk secara kasta ekonomi sosial beliau tinggi karena memiliki istri yang merupakan saudagar kaya raya yakni Siti Khadijah," tambah Gus Baha.

Namun saat itu orang-orang yang mendukung Nabi Muhammad SAW secara habis-habisan baik secara materi maupun moral meninggal dunia.

"Kemudian tahun itu dikenal dengan istilah Amul Huzni atau tahun kesusahan sehingga secara psikologi, kejiwaan Nabi terguncang," beber Gus Baha.

Pasalnya secara mitos atau keyakinan orang Arab yang sudah terdikte keyakinan ulama Nasrani dan Yahudi bahwa kenabian yang paling mungkin itu dari golongan Bani Israil.

"Mereka mengatakan tidak mungkin Nabi bukan keturunan Yahudi atau Nasrani, sehingga ketika Nabi mendakwahkan jika dirinya Nabi mereka menjawab yang namanya wahyu tidak jauh dari keturunan Yahudi," terang Gus Baha.

Gus Baha menuturkan jika dalam Al-Qur'an banyak diceritakan kisah orang kafir Quraisy berkonsultasi kepada tokoh-tokoh Yahudi.

Baca Juga: Hati-hati Makan Kepiting Laut dan Kepiting Sawah, Gus Baha Ungkap Hukum yang Sebenarnya Menurut Islam

Setelah konsultasi itulah mereka disesatkan dengan alasan tidak mungkin Nabi dari golongan Quraisy.

"Kalangan kalian itu orang ummiyyin (yang tidak bisa baca tulis) kok dapat wahyu, kalaupun jadi Nabi tentu lebih baik kita, bukan Muhammad," jelas Gus Baha.

Karena itulah ketika Nabi Muhammad SAW mengaku dirinya adalah Nabi muncul mitos jika Nabi tidak boleh jauh-jauh dari Palestina.

"Karena Nabi Ibrahim, Isa, Yahya, Zakaria, Musa, semuanya tidak jauh-jauh dari komunitas Baitul Aqsha atau Palestina," sambung Gus Baha.

Putra Kyai Nursalim Rembang itu mengakui jika orang kafir pintar sehingga saking inginnya menyudutkan Nabi Muhammad SAW mereka mengatakan jika Nabi itu pasti dari Palestina.

"Mad, Nabi itu pasti dari Palestina, kamu juga tahu kisah-kisah Nabi di Palestina, apakah kamu pernah lihat Palestina," kata Gus Baha menceritakan.

Pertanyaan mereka tegas Gus Baha sangat mendetail hingga menanyakan hal-hal spesifik tentang Masjid Aqsha.

"Kalau memang kamu tahu, pintu masjid Palestina Baitul Aqsha itu ada berapa dan menghadap kemana saja," tutur murid Mbah Moen itu.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Keutamaan Surat Al Mulk: Menjadi Syafaat di Alam Kubur

Itulah tutup Gus Baha bahwa Nabi itu dites intelektualnya terkait dengan pengakuan dirinya sebagai seorang Nabi.

"Ini menjadi pelajaran bahwa Nabi selain dites secara fisik, namun juga dites secara intelektual," pungkas Gus Baha.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x