Diceritakan bahwa Sumayyah mempunyai seorang suami dari negeri Yaman. Sebelumnya, Sumayyah merupakan seorang ammat atau budak pada waktu itu, kemudian dia dinikahkan oleh Abu Hudzaifiah dengan pria asal Yaman tersebut, Yasir bin Amir. Kemudian Sumayyah dibebaskan sejak Sumayyah melahirkan anaknya yang diberi nama Ammar.
Baca Juga: Beredar Aa Gym Ajak Masyarakat Lawan Kebijakan Pemerintah di Tengah Pandemi, Benarkah? Cek Faktanya
Dalam kehidupannya memeluk Islam, Sumayyah binti Khayyat mendapt siksaan demi siksaan agar kembali lagi ke agama sebelumnya. Namu, ia tetap kokoh memgang erat keyakinannya untuk tetap memeluk Islam, meski pada saat itu ia sudah berumur tua dan lemah.
Suatu ketika, Rasulullah datang menemui Sumayyah, Yasir suaminya, dan juga anaknya, Ammar yang tengah mengalami penyiksaan. Kemudian Rasulullah bersabda,
صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ
“Bersabarlah keluarga Yasir. Sungguh tempat kalian adalah surga.” (HR. Al-Hakim dalam Mustadraknya 5646).
Baca Juga: New Normal, Ini Persiapan Kota dan Kabupaten Sukabumi
Akibat dari penyiksaan yang diterima Sumayyah bersama keluarganya dari Abu Jahal bersama kaumnya, karena Abu Jahal sudah tak tahan dan berputus asa, akhirnya Sumayyah pun dihujam sebuah sangkur hingga ia wafat.
Sumayyah wafat dalam keadaan tegar di atas Islam. Di bawah terik panasnya sinar matahari dan caci maki kaum kafir Quraisy, Sumayyah tetap mempertahankan ke Islamannya, dan menjadi seorang syahidah pertama dalam Islam (Ibnu Saad: ath-Thabaqat al-Kubra, 8/207).
Maka berkatalah Jabir radhiallahu anhu:
يقتلوها فتأبى إلا الإسلام