Kisah Mengharukan Penyuluh Agama asal Mataram Urus Jenazah Pasien ODP COVID-19

- 7 Juni 2020, 06:40 WIB
Penyuluh Agama Islam Fungsional Rahmi Kusbandiyah tengah mengurus jenazah pasien ODP Covid-19 (foto: Rahmi K)
Penyuluh Agama Islam Fungsional Rahmi Kusbandiyah tengah mengurus jenazah pasien ODP Covid-19 (foto: Rahmi K) /.*/Kemenag RI

MANTRA SUKABUMI - Tersiar kabar dalam unggahan media sosial facebook yang memperlihatkan sebuah foto tiga perempuan mengenakan masker dan semacam jas plastik berwana pink dan kuning yang tampak akan membopong sesosok tubuh berbalut kain.

Unggahan tersebut dalam postingan grup Penyuluh Agama Islam Mencegah Covid-19. Tertulis Rahmi Kusbandiyah Sya’ban sebagai pengirim gambar tersebut. 

“Di tengah covid-19, tugas harus terus berjalan. Pengurusan jenazah di Panti Jompo Mataram NTB. Penyuluh Agama Islam Kota Mataram NTB bergerak. Penyuluh mengabdi,” tulis Rahmi dalam postingan tertanggal 10 Mei 2020 itu. 

Melalui sambungan telepon, perempuan kelahiran Mataram ini menceritakan pengalamannya saat harus memandikan jenazah pasien yang tergolong Orang Dalam Pengawasan (ODP)  Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Baca Juga: Aksi Protes Antirasial di AS Makin Mencekam, Ulama Arab: Tak diperbolehkan Lakukan Protes di Islam

 “Pertama yang kami rasakan, ketakutan dan kekhawatiran itu pasti ada. Apalagi dalam suasana yang seperti ini,” tutur Rahmi membuka percakapan. 

Namun kemudian ketakutan dan kekhawatiran yang ia rasakan pupus karena kesadaran akan kewajiban yang lebih besar sebagai seorang muslim, lebih khusus karena dirinya menyandang status sebagai Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) yang bertugas melayani masyarakat. 

Kewajiban kita sebagai muslim yang hidup kepada saudara kita yang meninggal kan memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan,” kata Rahmi. 

“Nah kalau kita yang bisa saja tidak berani melakukannya, lalu siapa yang akan melakukannya? Berangkat dari sebuah kewajiban dan hati nurani, ditambah  lagi kita harus ikhtiar dengan melengkapi diri dengan alat pelindung diri (APD), Bismillah kita lakukan,” imbuh penyuluh yang telah menjadi ASN Kemenag sejak tahun 2000 ini.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x