Kisah Mengharukan Penyuluh Agama asal Mataram Urus Jenazah Pasien ODP COVID-19

- 7 Juni 2020, 06:40 WIB
Penyuluh Agama Islam Fungsional Rahmi Kusbandiyah tengah mengurus jenazah pasien ODP Covid-19 (foto: Rahmi K)
Penyuluh Agama Islam Fungsional Rahmi Kusbandiyah tengah mengurus jenazah pasien ODP Covid-19 (foto: Rahmi K) /.*/Kemenag RI

Ia menambahkan urusan mengurus jenazah bukanlah kali pertama dilakukannya. Pekerjaan ini telah dilakukannya sejak delapan atau sembilan tahun yang lalu. “Jadi sebagai penyuluh agama, saya memiliki program untuk memberikan bimbingan penyuluhan terkait dengan pengurusan jenazah,” jelas Rahmi.  

"Saya ingin satu keluarga itu, minimal satu orang yang bisa dan berani mengurus jenazah. Karena bisa saja ndak cukup kalau ndak berani," imbuhnya. 

Berbeda dengan kebanyakan penyuluh yang menjadikan majelis taklim sebagai kelompok binaan, Rahmi melebarkan sasaran dakwahnya kepada komunitas-komunitas umum dalam masyarakat. “Saya mengajarkan pengurusan jenazah ini kepada para guru di PGRI, komunitas RT, RW, Kelurahan, dan juga remaja,” ungkap Rahmi.

Baca Juga: Penuh Keingintahuan, Bocah Tiongkok Masukkan 20 Bola Magnet ke Kelaminnya, Akibatnya? 

Rahmi mengisahkan, program penyuluhannya ini berangkat dari sebuah keprihatinan karena masih terbatasnya kemampuan dan keberanian masyarakat untuk melakukan serangkaian pengurusan jenazah. “Ini berangkat dari sebuah keprihatinan, saya sering datang melayat sampai menjelang pemakaman kok  belum dimandikan,” kisahnya. 

“Ada beberapa kasus yang saya lihat, terutama di komplek-komplek perumahan itu sampe sore belum dimandikan.Saya tanya kenapa belum dimandikan? Yang petugas memandikannya belum datang. Jadi yang meninggal itu di mataram, sementara memandikannya dari orang luar,” lanjutnya.

Baca Juga: FPI Dikabarkan Akan Lakukan Bunuh Diri Massal Jika MPR Lantik Jokowi-Amin, Benarkah? Simak Faktanya 

Melihat fakta tersebut Rahmi pun mengaku heran. “Masa satu kampung itu ndak ada yang bisa gitu kan?  Nah ternyata banyak yang bisa, tapi tidak terbiasa dan tidak berani itu,” jelasnya. 

Sejak menemui fakta tersebut, Rahmi pun mulai memberanikan diri untuk mengurus jenazah  yang kemudian dilanjutkannya dengan memberikan penyuluhan  kepada masyarakat terkait hal tersebut. “Itu program saya yang saya sosialisasikan terus menerus kepada masyarakat, alhamdulillah mendapatkan respon positif. Kami ingin, di setiap rumah minimal ada satu orang yang bisa mengurus jenazah,” tutur Rahmi menegaskan.**

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah